Festival Pulo Dua Menasional, Selanjutnya...



Momen Festival Pulo Dua yang digelar beberapa waktu lalu. Mulai tahun depan, Festival Pulo Dua akan digelar akhir bulan Juli.FOTO ISKANDAR

BANGGAI RAYA-Melalui keputusan Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Festival Pulo Dua yang sejak beberapa tahun terakhir digelar pemerintah daerah bersama elemen lain, akhirnya ditetapkan sebagai salah satu dari 100 event yang masuk dalam kalender nasional pariwisata di tanah air. Ini artinya, Festival Pulo Dua yang dalam dua tahun terakhir digelar di bulan Oktober atau bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, sudah masuk dalam agenda kepariwisataan nasional.

Dan kini, setelah munculnya penetapan tersebut, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Banggai adalah menata berbagai hal, agar Pulo Dua yang identik dengan wisata bahari, benar-benar ‘menjual’ dan memberi nilai tambah bagi masyarakat dan daerah.

Ketua Banggai Tourism Board (BTB) Dino Gobel saat menggelar konferensi pers bersama Bupati Banggai Herwin Yatim dan Kadis Pariwisata Paiman Karto, Jumat (21/12/2018) mengakui, ada banyak hal yang harus dibenahi demi menyambut penetapan event nasional tersebut. ia menyebut antara lain soal akses, sarana dan prasarana pendukung, hingga atraksi penunjang. Karenanya, pengembangan pariwisata kata dia, harus menjadi usaha bersama berbagai pihak, tak hanya Dinas Pariwisata dan BTB atau elemen masyarakat, namun harus melibatkan instansi lain. Bahkan untuk pengembangan pariwisata, ketuanya harus dipegang oleh Sekkab dengan wakil ketua Kepala Dinas Pekerjaan Umum serta sekretarisnya Dinas Pariwisata.

Menurut dia, Pemda Banggai di bawah kepemimpinan Bupati Herwin Yatim, tentu akan mendorong berbagai organisasi perangkat daerahnya, untuk sama-sama mengembangan sektor pariwisata. Sementara terhadap masyarakat, penetapan status Festival Pulo Dua ini, bisa menjadi momentum pengembangan ekonomi masyarakat. Selama ini kata dia, Dinas Pariwisata sudah melakukan berbagai langkah, seperti mendorong peran aktif masyarakat di tiga desa di kawasan wisata Pulo Dua Kecamatan Balantak Utara, agar bisa mendapatkan nilai tambah ekonomi. “Saat ini sudah mulai tumbuh peran aktif warga, seperti penyediaan makanan dan minuman hingga mulai munculnya penyedia cindera mata,” tuturnya.

Apalagi dari catatan yang ada kata dia, dalam setiap minggu saja, sudah ada sedikitnya 100 wisatawan nusantara yang datang ke Pulo Dua. Sementara pada momentum Festival Pulo Dua, jumlah pengunjungnya mencapai belasan ribu orang.

Dino Gobel juga menyatakan, setelah terbitnya keputusan menteri, jadwal pelaksanaan Festival Pulo Dua juga berubah. Bila dua tahun sebelumnya selalu digelar di akhir bulan Oktober, maka mulai tahun depan akan digelar pada bulan Juli. “Waktunya sudah ditetapkan pemerintah yakni tanggal 25-28 Juli,” ujarnya.

Lalu bagaimana dengan Dinas Pariwisata Banggai. Paiman Karto selaku pimpinan di instansi itu mengakui, ada kendala terkait ketersediaan anggaran, seperti untuk mendorong promosi. Padahal, destinasi wisata maupun festival yang dibuat, harus ditopang oleh promosi besar-besara demi menggaet wisatawan dari berbagai kawasan, baik nusantara maupun mancanegara.

Dinas Pariwisata Banggai akan berupaya agar event-event pariwisata mendapatkan topangan anggaran yang besar, termasuk untuk membiayai promosi melalui media massa. Dan hal ini akan dikomunikasikan oleh pemerintah daerah dengan DPRD.

Bupati Banggai Herwin Yatim mengakui, penetapan status Festival Pulo Dua sebagai salah dari 100 event nasional, adalah kebanggaan bagi daerah. Hal ini merupakan kerja bersama berbagai elemen, mulai dari Dinas Pariwisata, BTB dan berbagai pihak lain. “Keberadaan BTB baru terhitung setahun, dan sudah bisa mendorong agar Festival Pulo Dua masuk dalam kalender nasional. Ini tentu keberhasilan bersama,” ujarnya.

100 event yang masuk agenda nasional itu kata bupati, nantinya akan dipilih 10 event yang dianggap terbaik. Karenanya, ia berharap agar gelaran Festival Pulo Dua bisa disiapkan dengan lebih matang. Agar wisatawan juga memperoleh pengalaman yang luar biasa, menurut bupati, para wisatawan juga bisa dibawa untuk berkunjung ke lokasi pengembangan burung maleo di Desa Taiman yang berada di perbatasan Kecamatan Bualemo dan Balantak Utara.

Berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banggai bersama Banggai Tourism Board itu, tentu akan disambut positif oleh masyarakat. Karenanya, dukungan lembaga lain juga sangat diperlukan, termasuk dari DPRD Banggai, dengan mendorong pengalokasikan anggaran untuk sektor kepariwisataan yang memadai. Sebab untuk memacu angka kunjungan wisatawan, harus ada modal awal yang dikeluarkan yakni anggaran penyediaan akses yang memadai, sarana pendukung hingga pengembangan sektor usaha kecil menengah di kalangan masyarakat, serta dukungan promosi yang juga besar. Bila sinergi berjalan baik dan keseriusan pengembangan pariwisata benar-benar dilakukan, maka sektor pariwisata akan menjadi primadona baru yang mendorong laju peningkatan pendapatan daerah, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat.DAR

Share
Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami melalui halaman kontak