banggai kepulauan

om susupo

Siswa SMAN 3 Luwuk Buat Film

Sejumlah siswa Kelas XII SMAN 3 Luwuk tengah membuat film tentang The Jurney. FOTO: JAJAD

BANGGAI RAYA- Puluhan siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Luwuk membuat film dengan judul The Jurney. Pembuatan film ini sebagai tugas akhir para siswa Kelas XII.

Film dengan judul tentang perjalanan ini, dibuat dengan mengambil lokasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Banggai. “Kami memgambil lokasi ini, karena berkaitan dengan isi cerita film yang kami buat,” kata Ginna salah seorang siswa Kelas XII kepada Banggai Raya, Selasa (26/3/2019).

Ginna menjelaskan, dalam film tersebut, semua percakapan dalam Bahasa Inggris. “Iya, karena ini tugas mata pelajaran Bahasa Inggris. Jadi semua percakapan dalam bentuk Bahasa Inggris,” tuturnya.

Dengan pembuatan film ini, menjadi kenang-kenangan bagi Ginna dan rekan-rekan selama sekolah di SMAN 3 Luwuk. “Ini sebenarnya tidak dipaksakan. Mau bikin atau tidak, dan ini jadi kenang-kenangan nantinya,” pungkasnya. JAD

BPH Unismuh Uji Kelayakan 6 Calon WD FKIP

Salah seorang calon wakil dekan tengah mengikuti fit and proper test yang dilaksanakan oleh BPH Unismuh Luwuk. FOTO: JAJAD

BANGGAI RAYA- Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Luwuk melakukan uji kelayakan atau fit and proper test kepada enam calon Wakil Dekan (WD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Rabu (27/3/2019).

Enam calon wakil dekan yang mengikuti fit and proper test itu yakni, Muhammad Salahuddin dan Mukmin sebagai Calon WD I Bidang akademik, Nurhikmah dan Sulasmi Anggo sebagai Calon WD II Bidang Keuangan, kemudian Abd Muin Kenta dan Abdul Rabbi Arrasul sebagai Calon WD III Bidang Kemahasiswaan.

Ketua BPH Unismuh Luwuk, H. Basri Sono mengatakan, ada beberapa persyaratan untuk menjadi unsur pimpinan dan itu diatur dalam Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang PTM Pasal 20. Dalam pasal tersebut, calon unsur pimpinan harus taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam. Setia pada prinsip-prinsip dasar perjuangan Muhammadiyah. Menjadi teladan dalam Muhammadiyah. Taat pada garis kebijakan Pimpinan Muhammadiyah.

Kemudian memiliki pengalaman, kecakapan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Telah menjadi anggota Muhammadiyah sekurang-kurangnya lima tahun. Tidak merangkap jabatan dengan pimpinan organisasi politik dan pimpinan organisasi yang amal usahanya sama dengan Muhammadiyah di semua tingkat. Dan terakhir, memilii ilmu pengetahuan dan pengalaman akademik yang memadai.

“Dalam uji kelayakan ini, kami menguji tentang kemuhammadiyahaan. Kalau mau ketat, paling tidak calon itu sekurang-kurangnya lima tahun telah menjadi anggota Muhammadiyah. Namun hal itu, kita masih berikan kebijakan,” kata Basri Sono.

Setelah uji kelayakan, nantinya BPH akan memberikan pertimbangan kepad rektor, dan rektor yang akan menetapkan. “Untuk hasilnya, paling tidak, tidak boleh lebih dari dua minggu. Kalau lebih dari waktu itu, rektor bisa mengambil keputusan. Insya Allah Senin atau Selasa depan, hasil uji kelayakan ini kita serahkan ke rektor. Nanti rektor yang menetapkan,” tuturnya.

Melalui fit and proper test itu, pria yang akrab disapa Uwa ini berharap, nantinya para wakil dekan yang di-SK-kan, benar-benar paham dengan tugas pokok dan fungsinya. Sehingga bisa mengawal dan bersinergi dengan program-program kerja dekan selama satu periode kedepan. JAD

DITERJANG BANJIR & LONGSOR, JALUR BALANTAK UTARA PUTUS TOTAL

JALUR BALANTAK UTARA PUTUS TOTAL

BANGGAI RAYA- Banjir disertai tanah longsor yang melanda sejumlah titik di Kecamatan Balantak Utara pada Senin malam hingga Selasa (25-26/3/2019), menyebabkan akses transportasi menuju sejumlah desa, termasuk ibukota kecamatan putus.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan media ini dari sejumlah sumber, jalur jalan di Balantak Utara yang menghubungkan sejumlah desa, belum bisa dilalui kendaraan hingga Rabu siang kemarin. Pasalnya, banjir yang terjadi pada Selasa, menyusul hujan lebat sejak hari Senin, telah menyebabkan longsor di beberapa bukit.

Air dan material longsor hingga pohon yang tumbang itu kemudian menutup badan jalan provinsi yang menghubungkan sejumlah desa. Kendaraan dari arah Balantak menuju Balantak Utara, dilaporkan hanya bisa sampai di kawasan hutan Desa Kuntang, atau tidak bisa tembus hingga ke ibukota kecamatan yakni Desa Teku.

Putusnya jalur jalan dari arah Kecamatan Balantak menuju Balantak Utara itu diakui Ahtar Basongo dari Tim Tagana Banggai, Rabu (27/3/2019).

Dari informasi yang disampaikannya melalui ponsel, kendaraan dari arah Balantak belum bisa tembus ke Balantak Utara hingga Rabu siang kemarin. Warga yang hendak menuju Teku, ibukota Kecamatan Balantak Utara, harus berjalan kaki sekira satu kilometer, karena ada titik jalan yang dipenuhi timbunan material longsor maupun potongan kayu dari pohon yang tumbang.

Bahkan kata dia, terdapat sekitar delapan titik jalan yang terganggu atau putus pasca banjir dan longsor dari arah Kuntang hingga Teku. Sementara pada ruas Desa Tower menuju Ondoliang terdapat enam titik longsor yang menutup jalan. Intinya kata dia, akses jalan belum bisa dilalui.

Putusnya jalur jalan itu, menyebabkan akses informasi valid terkait jumlah kerusakan bangunan, menjadi lebih sulit didapatkan. Apalagi sejumlah desa di wilayah paling timur Kabupaten Banggai itu memang belum terjangkau komunikasi selular.

Kades Tower kata Ahtar, mengatakan bahwa saat ini dibutuhkan akses jalan yang harus diupayakan segera bisa dibuka. Untuk logistik kata Ahtar, Kades Tower mengakui masih bisa mengupayakan mie instan dan beras untuk warganya yang membutuhkan. Namun persoalannya kata dia, bila ada warga yang sakit, maka akan kesulitan dibawa ke Puskesmas Teku.

Guna mengatasi banjir agar segera surut kata Ahtar, Kades Tower sudah menyarankan agar menjebol riol atau apapun yang menghalangi jalan air.

Ahtar juga menambahkan, Bupati Banggai Herwin Yatim bersama rombongan sudah ke lokasi pada Rabu siang, namun kemungkinan sulit untuk tembus ke Teku dan desa lain seperti Ondoliang, Tower, Batusimpang, Batumandi hingga Pangkalaseang bila lewat jalur darat, sebab jalur jalan masih dipenuhi material longsor dan pepohonan yang tumbang.

GALANG DANA

Dua organisasi kepemudaan, yakni Himpunan Mahasiswa Balantak (HAMBA) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Fakultas Pertanian (Faperta) Unismuh Luwuk menggalang dana di Jalan Ahmad Yani. Mereka menenteng kardus dan menyedorkan kepada pengendara roda dua maupun roda empat untuk memberikan sedikit rezekinya meringankan beban warga terdampak bencana.

Ketua HAMBA, Wira Saada menyadari, aksi yang mereka lakukan itu adalah penggalangan dana, karena bencana banjir telah merusak rumah dan fasilitas infrastruktur lainnya.

Dari hasil penggalangan dana sejak Selasa hingga Rabu itu, mereka telah mengumpulkan uang Rp4.561.500. Uang itu akan dibelanjakan untuk membeli kebutuhan, seperti obat-obatan, air minum, kebutuhan bayi dan siswa. Kebutuhan yang dipenuhi itu sesuai informasi kebutuhan warga. DAR/SAH

KETERANGAN FOTO: PENGENDARA yang mencoba menerobos jalan membersihkan lumpur yang menempel di ban motor. Jalur jalan dari arah Kuntang menuju Teku putus, akibat tertimbun material longsor dan potongan kayu. FOTO: ISTIMEWA FB AHTAR PHOTOGRAPH

Ahmad Ali Tunjukkan Politikus ‘Dewasa’

Ahmad H. Ali
Ahmad H. Ali
BANGGAI RAYA- Ahmad H. Ali, Bendahara Umum DPP Partai Nasdem menunjukkan talentanya sebagai sosok politikus ‘dewasa’. Ketua Fraksi Nasdem Parlemen Senayan ini seolah mempertontonkan dirinya tidak jumawa dengan statusnya sebagai penyambung lidah aspirasi rakyat.

Mantan Ketua DPW Partai Nasdem Sulteng ini seolah tak takut posisinya di Senayan terdepak gegara mengampanyekan rekan sesama caleg internal.

Bahwa Ahmad H. Ali politisi yang telah ‘bermetamorfosis’ menjadi dewasa ini dibuktikannya ketika menyampaikan orasi politiknya di momen kampanye akbar partai berslogan ‘Restorasi Indonesia’ di Lapangan GOR Kilongan, Selasa (26/3/2019).

Ahmad H. Ali didaulat menjadi pembicara ketiga setelah Ketua DPD Partai Nasdem Banggai, Hj. Batia Sisilia Hadjar dan Ketua Garda Pemuda Nasdem, Prananda Paloh.

Ketika menyampaikan orasinya, Ahmad H. Ali justru memperkenalkan rekan sesama caleg DPR RI Dapil Sulteng yang berjumlah tujuh orang (sesuai jatah kursi Dapil Sulteng). Memperkenalkan nama-nama rekan calegnya adalah hal biasa. Namun, ada yang luar biasa disampaikan Ahmad Ali.

Ketua Fraksi Nasdem Parlemen Senayan ini malah meminta kepada masyarakat untuk menentukan pilihan sesuai lubuk hati. Jika dirinya selama menjadi wakil rakyat tidak menjalankan tugasnya dengan baik untuk mewujudkan pembangunan di Sulteng dan Kabupaten Banggai khususnya, maka warga (baca: pemilih) tidak perlu melabuhkan pilihan kepada dirinya.

Justru ia malah menyarankan warga untuk memilih rekannya, yakni Rusdi Mastura atau caleg lainnya. “Kalau bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adikku dan orang tua kami menilai selama ini saya tidak bekerja maksimal sebagai anggota dewan, silakan memilih caleg lain. Ini ada Pak Rusdi Mastura. Dan ada teman-teman lain, silakan dipilih. Beliau (Rusdi Mastura) ini adalah mantan wali kota Palu dua periode. Kiprahnya tidak perlu diragukan,” seru Ahmad Ali.

Ia pun memperkenalkan satu per satu rekan caleg Partai Nasdem Dapil Sulteng. Nomor urut satu sebut Ahmad, adalah dirinya. Nomor urut 2 Rusdi Mastura, nomor urut 3 Habsa Yanti Ponulele, nomor urut 4 Fatimah Ahmad, nomor urut 5 I Gusti Putu Artha, nomor urut 6 Tirtha Lamadjido serta nomor urut 7 Moh. Amin.

Ahmad Ali menyebut, kepentingan utama adalah kemenangan partai. Itulah sebabnya, ia berani mengampanyekan ‘lawan’ internalnya itu demi kepentingan yang lebih besar.

Ketika proses penetapan nama-nama caleg DPR RI Partai Nasdem, memberikan kesempatan kepada Rusdi Mastura sebagai kandidat cukup berisiko bagi Ahmad Ali. Sebab, Rusdi Mastura bukanlah pemain baru di dunia politik. Rusdi Mastura telah menduduki posisi strategis di jabatan politik. Sebut saja pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Palu serta dua periode sebagai Wali Kota Palu.

Tak berlebihan Ketua DPD Partai Nasdem Banggai, Batia Sisilia Hadjar di setiap momen menyampaikan kebanggaannya terhadap Ahmad Ali. Kiprahnya sebagai wakil rakyat di Parlemen Senayan membawa perubahan berarti terhadap kemajuan Sulteng dan Kabupaten Banggai khususnya.

Batia senantiasa mengampanyekan Ahmad Ali sebagai upaya ikhtiar duduk kembali sebagai anggota DPR RI. Alasannya sederhana, berperan dalam kemajuan pembangunan di Sulteng. Bahkan, Batia menyebut Ahmad Ali adalah putra terbaik Sulteng. TOP

Balantak Utara Diterjang Banjir,Ratusan Rumah Terendam


BANGGAI RAYA- Ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Balantak Utara dilaporkan terendam sejak Senin malam hingga Selasa (25-26/3/2019) kemarin, menyusul hujan lebat yang mengguyur kawasan kepala burung itu dan menyebabkan banjir dari luapan air di sejumlah sungai.

Biro Koran Banggai Raya di Balantak Utara Djamal, Selasa kemarin melaporkan, banjir telah merendam hampir seratus rumah di tiga desa, masing-masing Desa Kuntang, Pulo Dua dan Kampangar.

“Hujan selama sehari sejak Senin siang hingga malam, membuat beberapa sungai mati yang dulunya tidak ada aliran air, mendadak dipenuhi air dan kemudian meluap ke pemukiman di Kuntang dan desa lain. Banjir mulai merendam rumah warga di tiga desa bertetangga itu sejak Senin tengah malam atau Selasa dinihari,” ujar warga setempat.

Dari informasi yang dikumpulkan, banjir merendam 30 rumah di Desa Kuntang, 50 rumah di Pulo Dua dan 10 rumah di Kampangar.

Sekdes Pulo Dua, Ratno Lamato kepada media ini melalui sambungan ponsel mengatakan, air meluap hingga menggenangi rumah di desa-desa di kawasan wisata itu dengan ketinggian antara 50-70 cm.

Berbagai perabotan rumah warga basah dan ada yang mengalami kerusakan, karena tidak sempat disimpan di tempat yang tinggi. Pasalnya, banjir melanda kawasan itu pada tengah malam atau saat sebagian besar warga sudah tidur.

Selain di tiga desa tersebut, laporan lain yang diperoleh media ini juga menyebutkan adanya puluhan rumah di Pangkalaseang yang banjir, karena meluapnya sungai.

Sulastri, salah satu warga Pangkalaseang di Luwuk menyebutkan, ia memperoleh informasi dari kerabatnya bahwa desa mereka kembali kebanjiran, karena air sungai meluap. “Di sana hujan lebat sejak Senin dan menyebabkan banjir,” kata dia Selasa kemarin.

Kepala Desa Kampangan, Irwan Bungadjim mengaku bahwa 10 rumah warganya terendam banjir. Ada pula fasilitas desa berupa lapangan yang telah terendam karena luapan air dari sungai di Desa Kampangar dan sungai Ondonuang.

Drainase yang tidak teratur baik, makanya terjadi luapan pada beberada drainase. Tidak mengalir ke muara sungai, karena sudah tertutupi tanah bekas galian,

Irwan menyebutkan bahwa sore kemarin hujan sudah reda dan air mulai surut dari rumah warga.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Irwan mengaku, pihaknya akan mengusulkan program normalisasi sungai dan perbaikan fasilitas fisik.

Kapolsek Balantak, IPTU Makmur kepada Banggai Raya mengatakan, pascabanjir jalan yang menghubungkan sejumlah desa tertutup lumpur. Akses jalan mulai Desa Kuntang, Desa Batu Simpang, Desa Batu Mandi dan Desa Pangkalaseang, Pangkalasean Baru lumpuh total dan tidak dapat dilewati oleh kendraan roda dua dan roda empat. Penyebabnya adalah lumpur yang bercampur bebatuan serta kerikil.

Saat ini, personil Polsek Balantak dan Koramil 05/Balantak hanya bisa membuat tanggul darurat untuk membendung air sungai tidak meluap.

Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Balantak Utara berkordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (Opd) untuk melakukan upaya penanggulangan banjir.

Berkoordinasi dengan OPD lain sebut Camat Balantak Utara, Syafrullah Mambuhu untuk menormalkan kembali kondisi, seperti jalanan yang tertutup lumpur. “Kami saat ini sudah berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Dinas Ketahanan Pangan,” ucap Syafrullah kepada Banggai Raya.

Dengan koordinasi itu, BPBD sudah turun langsung membantu warga. Dinkes sudah memberikan bantuan obat-obatan. Begitu juga dengan Ketahanan Pangan.

2 KORBAN DIRAWAT


Dua warga Desa Batu Mandi mengalami luka-luka akibat terbawa arus sungai. Dua warga bernama Tade (98) dan Moris (50). Keduanya mengalami luka luka. Saat ini, kedua warga tersebut telah mendapatkan perawatan medis.

Keterangan Babinsa Serma Minhar Babinsa Pangakalasean, Koramil 05 Balantak, menyebutkan dua korban yang menjadi korban disebabkan bangunan rumah mereka terbawa arus sungai. Nyaris saja keduanya menjadi korban. Beruntung sebagain warga segera menyelamatkan mereka. DAR/SAH/MAD/*

Listrik oh listrik

Ini keluhan soal pelayanan listrik yang blum normal rupa te abis-abis. Noh bayangkan, amper hari-hari, ada orang mengeluh di media sosial, karna ada pemadaman.

Om susupo juga baca di koran, ini pengumuman mati listrik juga rupa te abis-abis. So barapa bulan ini, jadwal mati lampu masih tatap tatempel di koran. Yang bikin bingung, apa sebenarnya depe masalah, kon sampe skarang rupa ini torang pe pelayanan listrik tatap te normal.

Om susupo juga, mo bakase normal ini pelayanan bukan pakarjaan gampang, karna memang ini PLN balayani samua wilayah. Cuma kalu sampe babulan-bulan te normal, kon masih tatap ada jadwal mati lampu, ini tantu so talalo skali.

Noh skarang ini ada ujian nasional yang sementara diikotnya anak-anak SMK, baru abis itu anak-anak SMA deng Aliyah, kon lanjut lagi deng SMP, MTs. Memang listrik siang pas anak-anak ujian barangkali bisa dikase normal, cuma kan malam ini anak-anak skolah parlu balajar juga buat persiapan ujian. Noh kalu listrik mati, tantu baganggu persiapannya anak-anak yang mo ujian kasian.

Kon so te lama lagi, torang juga somo maso bulan puasa. Ini umat Islam somo bataraweh, makan sahur deng depe magrib babuka puasa. Bayangkan sandiri bagimana depe rasa, kalu pas taraweh atau makan sahur deng babuka puasa, kon mati lampu.

Tagal itu, om susupo baharap skali supaya ini PLN bisa bakase bae depe pelayanan, kon te ada lagi mati-mati lampu. Om susup tau, memang baraat balayani samua orang supaya sanang deng puas. Cuma so bagitu memang tanggung jawabnya PLN sebagai badan usahanya negara yang ba urus soal listrik. Mo suka te suka, listrik memang musti bagus, karna itu tanggung jawabnya PLN...**

Harga Kopra Naik Tipis, Kemiri Turun

Harga Kopra Naik Tipis, Kemiri Turun di Luwuk
Pemilik Toko Citra Abadi bersama karyawan dan penjual komuditas perkebunan saat melakukan penimbangan. FOTO:Heru Hidayatullah

BANGGAI RAYA- Harga Kopra mulai mengalami kenaikan, meski kenaikan itu tipis. Jika seminggu yang lalu harga Kopra mencapai Rp4100 per Kg, saat ini naik menjadi Rp4200 per Kg.

Hal ini disampaikan Andi, karyawan Citra Abadi toko yang menjual beli hasil bumi, kepada Banggai Raya, Selasa(26/3/2019).

Sementara harga Komoditi lainnya seperti Kakao dan kemiri mengalami penurunan. Kakao sebelumnya Rp22 ribu per Kilogramnya menjadi Rp21 ribu atau turun Rp1000. Kemiri dari Rp6000 menjadi Rp5500 per Kilogram.

Dari catatan Banggai Raya, harga kopra pada pekan pertama Maret 2019, berada pada harga Rp4700 per kilogram, lalu turun menjadi Rp4100 di pekan kedua di bulan yang sama. Sementara kemiri menunjukan tren penurunan harga sepanjang bulan ini, pada pekan pertama berada pada harga Rp6500 per kilogram, pekan kedua Rp6000 hingga saat ini sudah berada pada harga Rp5500 per kilogramnya.HRC

ACC Luwuk Koleksi Gamis Pesta Spesial

 Salah satu koleksi gamis pesta yang ada di AAC Luwuk.FOTO:ISTIMEWA
 Salah satu koleksi gamis pesta yang ada di AAC Luwuk.
BANGGAI RAYA- Gamis pesta menjadi satu dari koleksi yang cukup unik dan terbilang mewah yang ada di Rumah Hijab AAC Luwuk. Butik ini bisa dijumpai di depan Masjid Soho atau depan penginapan Taiyo Luwuk.

Evi Yuliana Moidady, Owner AAC Luwuk, mengatakan perbedaannya dibandingkan gamis pada umumnya ada pada desain. Gamis pesta cenderung lebih banyak aksesorisnya, yang berfungsi untuk menopang tampilan glamour-nya.

Tampilannya yang lebih glamor, benar-benar selaras dengan maksud awal dihadirkannya koleksi ini. Disiapkan untuk pakaian acara tertentu, seperti menghadiri pernikahan dan sejenisnya.

Menurutnya, koleksi gamis pesta ini, juga dibuat dengan material bahan yang relatif berbeda dari gamis pada umumnya. Butik miliknya inipun menyediakan beberapa model gamis pesta yang bisa dipilih konsumen sesuai selera masing-masing.

"Harganya berkisar sekitar Rp270 ribuan sampai Rp300 ribuan. Yang bahan bridal kombinasi brukat 3D sudah termasuk set kerudungnya, harganya Rp350 ribu dengan ukuran all size muat untuk yang berat badannya 50-70 kg," jelasnya, Selasa(26/3/2019).

Gamis pesta dengan bahan jersey kombinasi cerutty, khimar full cerutty pinguin dua layer dengan ukuran all size bisa muat pada ukuran berat badan 50 hingga 75 kg dijual untuk harga ecerannya Rp290.000 sudah set kerudung. Sementara untuk grosir minimal 3 picis dijual Rp270.000

Sementara, gamis pesta dengan bahan bridal kombinasi brukat dan mute hanya tersedia ukuran Small (S) dan Medium (M) dengan bobot berat badan menampung 45-60 kg, dijual dengan harga Rp290.000. "Kualitas oke punya," sambungnya.HRC

Kalla Toyota Tawarkan Promo Menarik

Salag satu mobil Toyota yang ada di kantor Kalla Toyota Cabang Luwuk Banggai.FOTO:ISTIMEWA
Salag satu mobil Toyota yang ada di kantor Kalla Toyota Cabang Luwuk Banggai.FOTO:ISTIMEWA

BANGGAI RAYA- Kalla Toyota Cabang Luwuk Kabupaten Banggai memberikan promo spesial mulai dari subsidi hingga diskon menarik untuk setiap pembelian mobil baru.

Boy Huraera, Marketing Kalla Toyota Cabang Luwuk Banggai, Senin(25/3/2019) mengatakan, pihaknya memiliki semua pelayanan yang diinginkan warga Kota Luwuk dan sekitarnya seputar sarana dan informasi pembelian, tukar tambah, service dan suku cadang Mobil Toyota.

"Kami memberikan berbagai pelayanan Extra serta keuntungan berlipat hanya untuk anda Toyota Lovers," terang Boy.

Pembelian Mobil baru Toyota semua jenis, Layanan Service Extra Care dan bisa service di rumah anda (TMC), Pembelian Parts atau suku cadang mobil hingga tukar tambah mobil semunya bisa di dapatkan di Kalla Toyota Cabang Luwuk Banggai. Untuk info lebih lanjut silahkan menghubungi salah satu marketingnya pada nomor 0813 5422 5440. HRC

Swiss-Belinn Hadirkan SBEC Dengan Banyak Manfaat

BANGGAI RAYA- Swiss-Belinn Luwuk menghadirkan Swiss-Belhotel Executive Card (SBEC) atau kartu keanggotaan dengan banyak manfaat.

Yola, Marketing Swiss belinn Luwuk , Senin (25/3/2019) mengatakan, dengan Kartu keanggotaan tersebut anda dapat menikmati beragam manfaat di dalamnya antara lain dua voucher kamar superior untuk dua orang sudah termasuk sarapan, 5 voucher untuk upgrade kamar, 2 vouncer akses mandi di kolam renang hotel, 2 vouncher ke Fitness Centre, 2 vouncher sarapan prasmanan dan 2 voucher lagi diskon hingga 50 persen.

Tak hanya itu Anda juga dapat menikmati manfaat kamar dan mendapatkan diskon untuk makanan dan minuman saat menginap di seluruh hotel di bawah naungan Swiss-Belhotel Internasional.HRC

Banggai Raya Edisi 25 Maret 2019


Mutiara Indah Tawarkan Promo Menarik

Rizky, promotor Hp di Mutiara Indah saat melayani pelanggan.FOTO:ISTIMEWA
Rizky, promotor Hp di Mutiara Indah saat melayani pelanggan.FOTO:ISTIMEWA

BANGGAI RAYA- Mutiara Indah, salah satu toko penjualan hanphone di Luwuk, saat ini sedang mengadakan promo menarik. Promo dengan cash back atau potongan langsung setiap membeli produk smartphone Oppo tipe F9 dan Vivo tipe Y91 dan Y93.

Muh Rizky, promotor hp di Mutiara Indah Luwuk, Kamis(21/3/2019) mengatakan, Oppo F9 yang dibekali baterai berkapasitas 3500 mAh ini, memilki fitur smart battery management system.

Fitur ini akan secara otomatis mematikan aplikasi yang tidak aktif dan mencegahnya berjalan di latar belakang. Di samping itu, teknologi VOOC dapat mempercepat waktu pengisian ulang baterai. “Cukup isi ulang 5 menit, bisa menggunakan Oppo F9 untuk menelepon 2 jam,” terangnya.

Oppo F9 memiliki 3 varian warna baru yakni Sunrise Red, Twilight Blue dan Starry Purple. Semua varian warnanya terlihat makin cantik karena dibuat bergradasi.

Untuk harga jual Oppo F9 yang sebelumnya dijual Rp4.999.000 dengan casgback Rp300 ribu sehingga turun menjadi Rp3.699.000.

Sementara, Hp Vivo seri Y memang dikenal punya harga cukup terjangkau namun kaya fitur. Dari segi desain, dilihat dari depan Vivo Y91 sangat mirip dengan Oppo F9. Ini disebabkan desain poni layar unik yang hanya menyisakan sedikit bagian untuk menaruh kamera depan. Ukuran poni yang jauh lebih kecil dari hp poni kebanyakan menghasilkan dimensi layar yang lebih luas.

Vivo Y93 dibekali storage RAM dan ROM lebih besar dibanding Y91. Y91 punya RAM 2GB dan ROM 16 GB, Y93 punya RAM 3GB dan ROM 32 GB. Kapasitas storage lebih besar memudahkan kamu saat menggunakan banyak aplikasi atau jika ingin instal banyak aplikasi di dalam hp ini.

Baik Y93 maupun Y91 sama-sama dibekali baterai besar berkapasitas 4030 mAh. Didukung dengan CPU Cortex A53 yang terkenal irit daya dan manajemen daya yang baru membuat hp ini bisa bertahan seharian dengan pemakaian normal.

Untuk harga jual Vivo Y91dari harga Rp1.999.000 menjadi Rp1.899.000 dan Vivo Y93 dari Rp2.299.000 menjadi Rp2.099.000.HRC

IAI Banggai Launching Lagu GeMa CerMat "5 O"

Foto bersama dalam acara launching video klip lagu GeMa CerMat "5 O".FOTO:HERU HIDAYATULLAH

BANGGAI RAYA- Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesaia (IAI) Kabupaten Banggai menggelar launching video klip lagu bertajuk Edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) "5 O" di Hotel Santika, Minggu (24/3/2019).

Ketua PC-IAI Kabupaten Banggai, Martje Kapoh dalam sambutannya mengatakan, diperlukan strategi dalam mengedukasi masyarakat dalam menggunakan obat sebagai upaya bersama pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara tepat dan benar.

GeMa CerMat yang mengusung "5 O" diartikan sebagai 5 poin penggunaan obat. Yakni, Obat ini apa nama dan kandungannya, apa khasiatnya, berapa dosisnya, bagaimana cara menggunakannya dan apa efek sampingnya.

Executive Producer lagu GeMa CerMat "5 O", Indra Pratama menuturkan, Kabupaten Banggai merupakan kabupaten pertama yang dipilih untuk menggalakkan GeMa CerMat di Sulteng sejak 2016. Dan diharapkan lagu ini mampu menjadi sountrack lagu GeMa CerMat nasional.

Sementara, Nurul Firtiah, apoteker yang juga merupakan salah seorang vokalis dalam lagu GeMa CerMat "5 O" ini mengatakan bahwa penyampaiaan sosialisasi melalui lagu lebih bisa diterima dan dicerna oleh masyarakat, sehingga pengapliasiannya akan lebih mudah dilakukan oleh masyarakat.

Usai launching tersebut, acara ini dilanjutkan dengan focus group discussion dengan tema cara distribusi obat yang baik.

Acara ini diikuti apoteker se-Kabupaten Banggai, IAI Sulteng, IAI Pusat, Direktur RSCM Luwuk dan perwakilan dari Bupati Banggai, pencipta lagu Mongonyop, Produser lagu GeMa CerMat "5 O", Inneke Norawaty Soleman, kadis kesehatan Kabupaten Banggai, BPOM Banggai, kreator video klip, serta media cetak maupun elektronik yang ada di Luwuk.

Untuk diketahui, lagu GeMa CerMat "5 O" merupakan hasil aransemen ulang dari lagu daerah "Mongonyop" kemudian liriknya diganti dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Saluan. Video klip yang ditayangkan dalam acara tersebut merupakan hasil shooting yang digarap hanya dalam satu hari. HRC

IAI Banggai Raih AoC Terbaik Sulteng

Ketua PC-IAI Kabupaten Banggai, Martje Kapoh dalam sambutannya pada acara peluncuran video klip lagu GeMa CerMat "5 O".FOTO: HERU HIDAYATULLAH
BANGGAI RAYA- Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Banggai didaulat sebagai Agent Of Change (AoC) terbaik dalam implementasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) se-Sulteng 2018.

Hal ini diungkapkan Ketua PC-IAI Kabupaten Banggai, Martje Kapoh, Minggu(24/3/2019) dalam sambutannya pada acara peluncuran video klip lagu GeMa CerMat "5 O" di Hotel Santika Luwuk.

Tak hanya itu, menurut Martje, IAI Kabupaten Banggai menjadi satu-satunya wakil Sulteng di rakornas Kemenkes yang rencananya akan diselenggarakan di Manado,Sulawesi Tengah.

Adapun upaya dari IAI Kabupaten Banggai dalam GeMa CerMat tersebut seperti, di antaranya sosialisasi GeMa CerMat kepada pelajar SD se Kecamatan Bualemo, pembukaan kelas inspirasi III kepada pelajar SD se Kecamatan Pagimana, edukasi dan pemberian informasi obat dalam rangka word pharmatcist dan sosialisasi GeMa CerMat di KPH Balantak. Dengan salah satu materi sosilisasi dijelaskan soal Dagusibu, yaitu Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat secara benar. HRC

Bantuan DSLNG Dinilai Lukai Nurani Warga Batui

FORUM Pemuda Batui saat menggelar jumpa pers. FOTO: HERU HIDAYATULLAH
BANGGAI RAYA- Forum Pemuda Batui (FPB) menyesalkan konsep pemberdayaan PT Donggi Senoro Liquified Natural Gas (DSLNG) selama ini. Sesal itu, karena dinilai tidak menyentuh kebutuhan dasar masyarakat Batui sebagai daerah terdampak yang berada tepat di pusat aktivitas perusahaan. Bahkan beberapa program nilai mereka, cenderung melukai nurani masyarakat Batui sendiri.

Sikap sesal itu diungkap anggota Forum Pemuda Batui, Zukran Nasrudin Hi Haran dalam jumpa persnya, di Kafe Coklat Luwuk, Minggu(17/2/2019).

Pemberian bantuan terhadap pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Teluk Lalong dan hibah dua unit bus untuk pelajar dinilai tidak tepat sasaran. Menurutnya, DSLNG sebagai perusahaan yang memberikan bantuan bisa menitipkan pesan ke Pemda Banggai agar salah satunya diberikan di wilayah Batui.

Di Batui, ada ratusan siswa yang berjalan kaki pulang pergi dari dan menuju ke sekolah hingga 5 KM jaraknya. Sayangnya, program penyediaan sarana transfortasi pelajar ini tidak diberikan untuk mengangkut pelajar Batui. ”Persoalannya apakah DSLNG mau atau tidak mau, komitmen memperhatikan daerah terdampak di Batui,” terangnya. 



Belum lagi bantuan UKM yang belum lama ini diberikan DSLNG sekira Rp286 juta ditujukan untuk pelaku UKM di Luwuk. Hal ini sangat melukai nurani. Apalagi, selama ini baik perusahaan DSLNG tidak menyentuh pelaku UKM Batui.

Bahkan, di Batui ada adagium membandingkan manfaat kehadiran DSLN dengan Sangkakala (koperasi simpan pinjam, red), masyarakat menilai Sangkakala lebih membawa manfaat terhadap masyarakat Batui. Betapa tidak, ketika mereka butuh bantuan, tidak butuh waktu lama segera teratasi. Hal tersebut menunjukkan penilaian pemberian manfaat.

“Okelah, ada beberapa bantuan CSR dari perusahaan, tapi kami melihat kurang tepat sasaran. Mereka justru merealisasikannya di luar Batui,” keluhnya.

Contoh lainnya di Desa Uso. Masyarakat sudah terserang penyakit gatal-gatal. Belum lagi dampak kebisingan yang harus diterima. Namun ketika hal ini dikeluhkan ke perusahaan, pihak perusahaan selalu memberikan jawabannya bahwa hal itu terjadi karena biang keringat, alergi atau salah makan.

DSLNG katanya, hanya sebatas melucurkan bantuan berupa sandal atau topi berlogo DSLNG yang selalu diagung-agungkan perusahaan yang katanya sudah banyak membantu .

“Program kedepannya yang mampu menanggulangi dampak yang akan kita rasakan. Belum ada tanda-tanda bisa merubah wajah Batui, apalagi penerima mesin-mesin katinting setiap tahunnya hanya itu-itu saja. orang yang punya hubungan dekat yang punya kekerabatan dengan orang-orang DSLNG” jelasnya.

Sebelum keberadaan DSLNG, masyarakat Batui dan sekitarnya adalah petani dan nelayan. Ketika perusahaan ini hadir, masyarakat diajarkan cara bertani dan cara memancing. Padahal wilayah laut yang dahulunya tempat menangkap ikan yang melimpah justru sudah menjadi daerah terlarang. Ditambah lagi, kebun masyarakat terjual sebagai tempat beraktivitasnya perusahaan.

“Perusahaan hanya habis di bantuan bibit rica (cabai) dan perahu. Seharusnya perusahaan turut serta mencerdaskan kehidupan anak-anak Batui,” jelas Razwin Baka, tokoh Pemuda Batui yang juga seorang pengacara di Luwuk.

Meski mengakui ada beasiswa untuk sebagian kecil bagi anak-anak Batui dari perusahaan migas ini, namun dinilai hanya sekadar formalitas. Sebab, bantuan beasiswa tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan sebagai daerah penghasil migas.

Beasiswa itu kata Iwin sapaan akrab Razwin Baka, seharunya berhubungannya dengan pertambangan. Tentu kelak, mereka yang mendapatkan beasiswa akan menerapkan ilmunya ke perusahaan yang ada di daerahnya. Namun DSLNG memberikan beasiswa di bidang pertanian.

“Perusahaan yang sudah kurang lebih 7 tahun beroperasi di Batui tidak ada untungnya bagi masyarakat. Malah rugi yang didapat. Saya pernah diskusi dan mempertanyakan ke salah seorang leader perusahaan DSLNG, katanya kami itu membayar pajak besar ke pemerintah. Pertanyaannya kenapa pembangunanya lebih banyak ke kota tidak ke daerah dampak. Minimal kamu bantu sektor pendidikan, perusahaan itu pongo (tuli) dorang tutup talinga,” sorot Iwin.

Bahkan, ketika masyarakat Batui ingin mediasi minta bertemu pimpinan perusahaan DSLNG yang mereka temui justru masyarakat lokal sendiri. Hal tersebut dinilai sebagai upaya perusahaan untuk mengadu domba sesama masyarakat Batui. “Kita dikase baku toki dengan sama-sama torang (kami),” ujarnya.

“Dorang (mereka) lebih utamakan yang berotot, siapa yang bernyali itu yang diutamakan, itu sudah jadi budaya,” bebernya.

Tak hanya itu, perusahaan yang katanya sudah memberikan bantuan lapak ikan di Pasar Batui, malah faktanya penjual ikan lebih banyak berjualan di pinggir jalan. Itu menunjukkan kehadiran DSLNG tidak mampu menggerakkan perekonomian masyarakat Batui seperti yang selalu dijanjikan ketika pertama kali menginjakkan kakinya di tanah Babasal.

“Kalau hasil dari nelayan dibeli perusahaan sendiri, namun faktanya penjual ikan malah banyak berhamburan di jalan. Los yang diberikan DSLNG tidak digunakan, karena di dalam tidak ada yang beli, perusahaan itu menganaktirikan Batui. Itu baru persoalan kecil, tapi sangat berdampak di masyarakat,” timpal Amin Aman, salah seorang aktivis Batui.

Forum Pemuda Batui ini menilai salah satu solusi yang ditawarkan untuk pemberdayaan pelaku UKM di Batui adalah pihak perusahaan mengalokasikan dana sedikitnya Rp5 miliar dan menitipkan ke bank untuk dikelola. Seperti halnya dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemerintah pusat menitip dana ke bank untuk dikucurkan ke masyarakat. HRC

Wipa Diduga Korban Kelalaian RSUD Luwuk

Almarhumah Wipa Damayanti bersama Fauzi Djibran,suaminya
BANGGAI RAYA- Wipa Damayanti, seorang Ibu warga Unjulan diduga menjadi korban kelalain tim medis saat melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk. Dua bulan berlalu, namun kejadian yang merenggut nyawa wanita 37 tahun ini masih terus menjadi pertanyaan di benak keluarga korban, terutama Fauzi Djibran suaminya.

Kronologi kejadian berawal saat Wipa Damayanti yang hendak melahirkan anak ketiganya masuk pada Senin (3/12/2018) sekira sora hari di Puskesmas Pembantu (Pustu) Luwuk. Ketika dirawat pembukaan hanya 2 dan 3, dan kata keluarga korban tensi darah pasien tinggi. Setelah tidak ada perkembangan hingga pagi harinya surat rekomendasi untuk dirujuk ke RS Luwuk dikeluarkan Pustu Luwuk.

"Mereka bilang ini tidak bisa ditangani disini tidak ada dokter, bapak bawa saja langsung ke rumah sakit karena di sana lebih banyak dokter dan banyak yang ba urus," kata pria yang akrab dipanggil Om Oji itu menirukan perkataan bidan, kepada Banggai Raya, Rabu (5/2/2019).

Dari informasi yang diperoleh awak media ini di Pustu Luwuk Kamis,(7/2/2019) membenarkan bahwa pasien atas nama Wipa Damayanti pernah dirawat inap di tempat tersebut. Kata petugas jaga Pustu Luwuk, pasien dirujuk ke RS Luwuk karena sudah melewati batas skala satu, dimana ketika sudah melewati skala satu, pasien harus dirujuk ke rumah sakit, “Kita tidak bisa menahan pasien lebih lama, karena teorinya harus merujuk pasien ke tingkat fasilitas yang lebih canggih, di sini hanya bidan, di rumah sakit lebih banyak dokter dan lebih berpengalaman, ketika terjadi sesuatu masalah langsung calling dokter, sistemnya rumah sakit dan puskemas itu beda, ” kata Stevi, petugas yang berjaga di Pustu Luwuk.

“Dia masuk malam jam 8. Pagi juga diperiksa masih tetap pembukaan yang sama 4 centi seharusnya kalau anak ketiga itu, setiap satu jam maju 1 centi, teorinya begitu, makanya dirujuk ke rumah sakit,” tambah petugas lainnya.

Atas rekomendasi rujukan itulah, Selasa (4 /12/2018) dengan mobil ambulans dibawalah Wipa Damayanti ke RS Luwuk. Setibanya di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Wipa menjalani serangkaian pemeriksaan medis, salah satunya pemeriksaan tekanan darah. Istrinya sebut Om Oji, mengalami tekananan darah tinggi sehingga membutuhkan obat untuk menurunkan tekanan darahnya. Namun upaya mencari obat yang dianjurkan petugas medis di IGD hingga satu jam, Om Oji tidak berhasil menemukan obat tersebut di sejumlah apotek di Luwuk.

Selain permintaan mencari obat penurun tekanan darah, Om Oji juga oleh petugas medis dikatakan bahwa istrinya harus melahirkan hari itu juga. “Istri saya ditakut-takuti,” katanya.

Usai dari IGD, Wipa Damayanti di bawa ke ruang persalinan untuk menjalani proses melahirkan.

Di rumah sakit daerah itu, Om Oji disodorkan secarik kertas agar ditandatangani sebagai persetujuan tindakan medis untuk menyuntikan perangsang kepada istrinya.

Tak ada gambaran atau pertimbangan medis terkait langkah melahirkan normal yang diakuinya memang atas permintaan istrinya tersebut. "Inisiatif itulah yang mereka ambil bahwa dalam keadaan darahnya tinggi, mereka coba menjadi dasar untuk melahirkan normal walaupun ini membahayakan," terangnya.

Menurutnya, paling tidak seharusnya dokter atau asistennya ketemu dengan suami atau keluarga pasien yang ada di situ untuk memberikan gambaran dan pertimbangan medis terkait langkah yang akan diambil. "Ini langsung, pak tolong tanda tangan istrinya bapak maunya melahirkan normal ini mau disuntik," katanya.

"Kita ini orang awam, orang bodoh, seharusnya dokterlah yang paling tahu tindakan apa yang akan diberikan, jangan karena pakai BPJS, kami tidak dikasih masukan, kalau yang tidak pake BPJS baru kasih masukan," jelasnya.

Sekira usai Salat Zuhur, tindakan medis dengan menyuntikan perangsang kepada Wipa Damayanti dilakukan. Setelah upaya proses melahirkan normal yang dilakukan tim dokter, sekira pukul dua siang Wipa Damayani akhirnya melahirkan putri ketiganya. Namun, sebut Oji, istrinya mengalami pendarahan hebat. “Darahnya langsung drop,” ujarnya.

Tak hanya itu, ironinya, proses melahirkan tersebut dinilai Om Oji tanpa persiapan. Pasalnya, ketika terjadi pendarahan barulah pihak RS Luwuk menyarankan agar segera mencarikan darah buat pasien. Hal ini dianggap pihak RS Luwuk tidak mempersiapkan diri dalam hal penanganan medis istrinya.

"Pak torang mau ambil tindakan operasi supaya bapak punya istri selamat , tapi saya liat kondisinya memang sudah tidak bisa. Dalam kondisi begitu dorang baru mau operasi, tapi Alhamudulillah dorang te sempat operasi. waktu dibawa ke ruang operasi saya yakin sudah meninggal. Hampir jam dua keluar itu ade meninggal ibunya jam 4 lewat,"bebernya.

Tak hanya itu, persoalan mencari darah di Unit Transfusi Darah (UTD) pun tak berjalan mulus. Ketika Darah yang sangat dibutuhkan cepat itu pun harus melewati rangkaian proses adminitrasi yang memakan waktu nyaris satu jam.

"Gampang itu prosedur mau tanda tangan atau apa kan bisa menyusul. Padahal bisa salah satu keluarga tinggal menyelesaikan administrasinya yang penting keluarkan dulu darahnya. nanti mangamuk begitu, baru darong kasih keluar," bebernya.

"Orang somo mati baru dorang kase keluar darah baru bagaimana,ini bukan ayam yang mati bisa diganti yang baru, ini manusia." tambah Om Oji.

Usai mengambil darah di UTD Luwuk, Om Oji dengan segera mengambil 2 kantong darang dari 4 kantong yang disiapkan untuk operasi. Namun sesampainya di RS Luwuk, darah tersebut tidak juga digunakan. “Darah tidak dipake, disimpan begitu saja, cuma diimpus, saya curiga kalau istri saya dibawa ke ruang operasi itu cuma sebagai alasan saja, untuk menutupi kelalian mereka diruang bersalin, dari awal kenapa mereka tidak dioperasi nanti sudah pendarahan baru mau operasi,” katanya.

Tak lama berselang sekira pukul 16.00 Wita, Wipa Damayanti harus menghembuskan napas terakhirnya dengan darah yang masih terus keluar.

Peristiwa yang menimpa Wipa Damayanti meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, apalagi kata Om Oji, istrinya rutin memeriksa kondisi kandungannya dimana tiga kali melakukan USG atau ultrasonografi ke dokter. "Mantri sendiri bilang maitua orang paling rajin ba periksa,kadang saya bonceng, kadang dia naik taksi sendiri," jelasnya.

Om oji yang sudah mengikhlaskan kepergian istrinya itu berharap agar peristiwa yang dialami Wipa Damayanti menjadi pelajaran pihak rumah sakit dan Unit Transfusi Darah Luwuk sehingga kedepan tidak ada lagi kasus serupa.

"Jangan menilai pasien dari uangnya tapi lebih mengutamakan keselamatan pasien. Membantu semaksimal mungkin menyelamatkan nyawa orang. Untuk adanya perubahan, ini sebagai intropeksi rumah sakit agar diadakan perubahan terutama di ibu-ibu melahirkan,"tandasnya.

Kepala UTD Luwuk, dr.Rasmina mengakui bahwa proses pengambilan darah di UTD paling cepat sekira 45 menit, sebab harus melaksankan rangkaian croscek. Apalagi jika membutuhkan darah lengkap bahkan bisa mencapai 2 jam. “Kita sudah sering sosialisasi ke perawat, kalau proses ambil darah itu lama, jadi sebelum melakukan operasi, memang seharusnya disiapkan dulu darahnya,” katanya.

Sementara itu, direktur Rumah Sakit Luwuk, dr.Gunawan yang dikonfirmasi melalui pesan WA, Minggu (10/2/2019) mengatakan secara umum semuanya sudah dilakukan petugasnya sesuai dengan prosedur yang berlaku.HRC

Penyerahan Berkas CPNS Paling Lambat 18 Januari

SERATUS empat puluh sembilan peserta lulus CPNS menyimak arahan dan petunjuk pemberkasan dokumen CPNS oleh BKPSDM, Selasa (8/1/2018). FOTO: DOK. BKPSDM BANGGAI
SERATUS empat puluh sembilan peserta lulus CPNS menyimak arahan dan petunjuk pemberkasan dokumen CPNS oleh BKPSDM, Selasa (8/1/2018). FOTO: DOK. BKPSDM BANGGAI

BANGGAI RAYA- Pemda Banggai secara resmi telah mengumumkan pelamar CPNS yang lulus dalam seleksi pengadaan CPNS tahun 2018. Dari 1.937 pelamar di instansi Pemda Banggai, sebanyak 149 lulus menjadi CPNS, terdiri dari 139 pelamar formasi umum dan 10 pelamar khusus eks honorer kategori II.

Selasa (8/1/2019) bertempat di Ruang Rapat Umum, Kantor Bupati Banggai, diberikan pembekalan, petunjuk serta arahan oleh BKPSDM kepada 149 peserta CPNS yang dinyatakan lulus. Pembekalan berkaitan dengan tahapan pemberkasan dalam rangka pengusulan NIP ke BKN.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Banggai, Soffian Datu Adam menuturkan, pemberkasan merupakan tahapan lanjutan yang akan diikuti peserta yang lulus CPNS. Berkas para peserta menjadi bahan usulan ke BKN untuk penetapan NIP. “Setelah seluruh berkas dilengkapi maka kami mengusulkan ke BKN untuk penetapan NIP. Ketetapan waktu usul penetapan NIP menentukan waktu Terhitung Mulai Tanggal (TMT) pengangkatan CPNS 2018,” kata Soffian.

Mantan Kabag Humas Setda Banggai ini berpesan kepada seluruh peserta CPNS yang telah dinyatakan lulus, agar kedepan bisa menjalankan tugas dengan baik. “Saya berharap setelah dinyatakan resmi 100 persen PNS, agar bisa melaksanakan tugas dan bekerja sesuai harapan. Sehingga bisa menjadi abdi negara yang berkualitas dan punya dedikasi,” pesannya.

Kepala Bidang Pemberhentian, Pegadaan dan Informasi, BKPSDM Kabupaten Banggai, Amrizal Latif menambahkan, peserta yang dinyatakan lulus CPNS diminta untuk melengkapi berkas paling lambat hingga 18 Januari.

“Kami beri kesempatan untuk pemasukan berkas hingga 18 Januari. Setelah itu dilakukan verifikasi untuk selanjutnya diserahkan ke BKN untuk penetapan NIP,” ungkap Amrizal.

Ia menjelaskan, berkas yang disiapkan peserta antara lain ijasah, SKCK, surat pernyataan tidak akan pindah selama 10 tahun, akreditasi dan lainnya. NAL

Berenti bahoax

Ini suasana kehidupannya orang-orang kebanyakan om susupo liat ada normal. Dari pagi sampe malam, dorang pe kegiatan sama deng hari-hari laen, karna memang itu dorang pe karja buat mo bahasilkan doi yang dipake bakase hidup dorang pe kaluarga. Kalu ada suasana laen kon rupa ada depe tegang-tegang, itu cuma dirasanya barapa orang. Cuma yah, karna dorang yang barasa tegang ini mo suka supaya depe perasaan tegang tajangkit sama yang laen, akhirnya ada yang babacarita sagala rupa, deng harapan ini kebanyakan orang so baku-baku ikot tegang. Jang heran kalu muncul sagala rupa kabar te butul, atau orang-orang bilang hoax. Hoax ini memang depe arti kabar yang te butul, tapi dicarita kasana-kamari, depe tujuan supaya itu kabar orang parcaya, kon depe lanjutan banyak orang jadi kalangkabut.

Noh skarang ini, babikin deng bakase sebar kabar hoax ini kan rupa gampang, karna depe modal cuma hape, kon ada akun media sosial. Di media sosial itu akhirnya muncul sagala rupa carita, termasuk carita yang te butul. Noh blum lama ini kan ada kabar soal itu surat suara pemilihan umum yang sodicoblos, padahal itu kabar te butul. Noh bagimana mo dicoblos, hele depe surat suara blum dicetak. Muncul lagi kabar soal itu rumah sakit yang so te balayani pasien deng kartu BPJS kesehatan. Padahal yang butul, Kementerian Kesehatan yang bacabut status kelayakannya atau akreditasnya rumah sakit, kon deng bagitu BPJS te mo bakerjasama deng rumah sakit yang te terakreditasi. Cuma ini diputar depe carita, dibikin rupa ini pasien BPJS yang so te dilayaninya rumah sakit.

Bukan cuma hoax di pusat, hoax di daerah sampe di kampung-kampung juga biasa muncul, rupa soal utang daerah yang basaar skali, ada doi daerah yang te cair, sampe ada kelompok yang te jelas, so bajanji soal tunjangan kinerja yang pagawe negeri punya mo dikase nae. Noh om susupo yang bukan pagawe saja sampe heran, so bagimana depe carita, kalu bukan pagawe, bukan pajabat, bukan tukang urus kebijakan daerah, kon so babahas deng babilang mo bakase nae tunjangan kinerjanya pagawe negeri. Yah, om susupo cuma bisa basapu dada, mudah-mudahan torang samua yang pake akal sehat, te langsung maen parcaya, karna skarang ini memang lagi depe musim. Cuma buat torang yang ada sehat-sehat pikiran, yah te usah baku ikot babagi itu kabar hoax, kabar yang te jelas depe sumber, deng kabar yang cuma dibikin-bikinnya orang sambarangan...**

Yamaha Maxi Terlaris

Manager Marketing CV Prima Motor, Y. Reki Anis bersama motor produk Yamaha. FOTO: HERU HIDAYATULLAH
BANGGAI RAYA - Yamaha motor Indonesia tercatat sudah cukup banyak menghadirkan motor yang banyak diminati masyarakat. Meski begitu bukan berarti brand berlogo garpu tala ini berhenti dalam memproduksi motor baru. Hal ini terbukti di akhir tahun 2018 lalu dengan menghadirkan satu lagi tipe motor berkualitas dengan dengan nama “FreeGo”.

Manager Marketing CV.Prima Motor, Y.Reki Anis kepada Banggai Raya, Selasa (8/1/2019) menuturkan, FreeGo dengan mesin bluecore 125 cc ditambah dengan SMG menghadirkan era baru motor metik yang memberikan suara mesin lebih halus ketika dinyalakan dan memberikan pengalaman berkendara irit, bertenaga dan handal.

Dilengkapi electric power socket semakin praktis untuk mengisi daya gadget pengendara. Sistem kunci canggih tanpa anak kunci (Keyless). Pengisian bensin lebih praktis tanpa membuka jok.
Selain itu, FreeGo memiliki ban tubeless 12 Inch yang lebih nyaman serta stabil saat berkendara.

Ukuran bagasinya pun lebih besar,sehingga mampu menampung barang bawaan lebih banyak.

“FreeGo jenis metik kelas menengah ini lebih hemat dan bagasi yang lebih luas unggul dari maxi,” jelasnya.

Di tahun 2018 hingga saat ini, penjulan motor metik di tiga kabupatan yakni Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan mencapai 70 persen. Yamaha Maxi masih menduduki peringkat teratas permintaan pasar. “Motor khususnya untuk warga Luwuk bukan lagi barang mewah, tetapi sudah menjadi kebutuhan wajib,” jelas Reki

Tingginya minat masyarakat, khususnya di Kabupaten Banggai terhadap motor Yamaha juga tak lepas dukungan dan sinergi dari pembiayaan atau lising.

Kedepan, untuk semakin ‘merajai’ penjualan di tanah Babasal, teknik marketingnya akan mengembagkan lagi ke arah digital dengan memanfaatkan jejaring sosial dalam memaparkan program dan produk Yamaha. “Memang dampak lebih adanya sosmed untuk pemasaran,” akunya.

Untuk diketahui, dikutip dari situs resmi Yamaha Indonesia, Nmax meraih penghargaan sebagai Good Design Indonesia (GDI) 2018 untuk kategori transportasi sepeda motor dari Kementerian Perdagangan.

Nmax dinobatkan sebagai motor dengan Good Design Indonesia karena memiliki konsep desain “Active & Comfort Style” yang memberikan gaya berkendara baru. Nmax memiliki posisi berkendara yang nyaman dan enjoy yaitu dua posisi berkendara. Kapasitas tangki yang besar (6,6 liter) ditempatkan di tunnel tengah. Mempunyai bagasi yang super besar dimana dapat menyimpan helm dan berbagai macam barang-barang lainnya.

Penghargaan ini tentunya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Hal ini membuktikan produk Yamaha semakin di depan.

Reki meyakini dengan adanya setiap produk baru dari Yamaha pasti permintaan selalu naik. Alasannya karena Terbukti harga jual kembali tetap tinggi. “Silahkan cek di penjulan motor bekas tanya harga yahama disitu, saya yakin harganya masih tinggi,”katanya. HRC

Dana Hibah KNPI Dipangkas

BANGGAI RAYA- Keinginan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banggai merencanakan berbagai kegiatan kepemudaan di tahun 2019 sebaiknya diurungkan. Betapa tidak, dana hibah yang disediakan untuk organisasi penghimpun kaum pemuda ini dipangkas separoh lebih. Berbeda dengan dana hibah yang dikelola KNPI Banggai tahun anggaran 2017 dan tahun 2018 yang cukup ‘wah’ sekira Rp600 juta, tapi sepertinya tahun 2019 kali ini KNPI ‘gigit jari’, karena hanya disediakan sekira Rp200 juta.

Para wakil rakyat seolah ngotot memangkas dana untuk organisasi yang dipimpin Irfan Bungaadjim itu ketika pembahasan lanjutan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Banggai Tahun 2019 khususnya dana hibah untuk organisasi di daerah ini.

RAPBD 2019 dibahas Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banggai bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Banggai, Kamis (3/1/2019). Pembahasan yang statusnya menyeberang tahun itu, diawali dengan membahas alokasi dana hibah dari pemerintah daerah untuk tahun anggaran 2019.

Yang menarik, dari sekian proposal permohonan bantuan dana hibah yang masuk, bantuan dana hibah untuk Banggai menjadi sorotan para penghuni Parlemen Lalong. Jumlah sebesar Rp600 juta yang sudah dikucurkan selama dua tahun untuk kabinet Irfan Bungaadjim dinilai terlalu besar oleh Ketua DPRD Banggai, Samsulbahri Mang.

"Jumlah ini so talalo basar. Kita rasionalisasi saja, jadi Rp100 juta. Karena saya lihat selama ini KPNI sudah tidak independen. Nah, tahun ini jangan sampai dana hibah untuk pemuda disalahgunakan," ujar pria yang akrab disapa Obama.

Setelah melalui serangkaian pembahasan, lewat masukan dan tanggapan baik dari pihak eksekutif maupun legislatif, dirasionalisasi besaran pagu anggaran untuk dana hibah KNPI Banggai di tahun 2019 adalah sebesar Rp200 juta.

Jumlah ini, berdasarkan asumsi bahwa dana pembinaan yang akan diberikan kepada Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda (OKP) di bawah naungan KNPI adalah sebesar Rp3 juta yang dikalikan sebanyak 60 OKP, sehingga muncullah angka Rp180 juta. Angka itu di luar anggaran pembinaan pengurus kecamatan (PK) yang dimasukkan ke dalam anggaran operasional sebesar Rp20 juta. Sehingganya didapatkan total sebesar Rp200 juta.

Kepada Banggai Raya, Ketua KNPI Banggai, Irfan Bungaadjim mengatakan bahwa hal itu aneh bin ajaib.

"Aneh bin ajaib menurut kami. Sepanjang sejarah parlemen kita, nanti tahun ini terjadi. Setahu kami, hak belanja hibah merupakan kewenangan Bupati. Justru diganjal oleh Ketua DPRD. Ini ada apa? Setahu kami, Bali Mang adalah tokoh senior yang mestinya arif dan bijak. Malah kelihatan berambisi memangkas anggaran hibah untuk KNPI. Salah kami apa? Kok sampai hati dewan mengangkangi hak Bupati dalam belanja hibah," begitu tulis Irfan Bungaadjim dalam pesan singkat WhatsApp, Kamis (3/1/2019).

Irfan menambahkan, atas nama KNPI dirinya memberikan apresiasi kepada Bupati Herwin Yatim. Karena menurutnya, jumlah Rp600 juta yang termasuk di dalam usulan anggaran dana hibah KNPI untuk APBD 2019, adalah bentuk kepercayaan Bupati Banggai selaku kepala daerah, terhadap kinerja KNPI di bawah kepemimpinannya.

Tetapi disesalkan oleh Irfan, justru dewan terkesan melakukan upaya pemangkasan. "Jika memang ada yang keliru, mestinya DPRD berkomunikasi dengan Kadispora, sehingga kami bisa tahu kesalahan kami apa. Jangan tiba-tiba ketuk palu pemangkasan," tambah Irfan.

Menurut Irfan, selama ini KNPI tidak pernah berseberangan dengan DPRD, dan tidak pernah mencampuri urusan kelembagaan DPRD.

Bahkan Irfan menyindir,bahwa DPRD sudah merangkap sebagai pengurus KNPI. Alasannya, besaran pagu Rp200 juta, peruntukannya sudah ditentukan DPRD.

Rapat pembahasan APBD 2019 untuk dana hibah bantuan sosial, akan dilanjutkan, Jumat (4/1/2019) hari ini.

AKTIVITAS ORGANISASI BERIMBAS

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banggai Syarifuddin Muid angkat bicara soal pengurangan dana hibah KNPI Banggai.

Pengurangan dana hibah sebut Syaifuddin, akan berimbas pada pemberdayaan dan aktivitas organisasi kepemudaan tersebut.

Sejauh ini sebut dia, peruntukan dana hibah KNPI sudah menjadi kewajiban, karena diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari APBD.

Organisasi yang sifatnya vertikal itu memang diwajibkan mendapatkan dana hibah setiap tahunnya, seperti KNPI, Pramuka, KONI. Ketiga organisasi ini merupakan organisasi di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga.

Ada pula dana hibah yang diberikan kepada setiap lembaga, akan tetapi tidak diwajibkan memberikan dengan waktu berturut-turut. Misal yayasan atau lembaga yang memang tidak diwajibkan untuk diberikan.

Dipahami Syaifuddin, instansinya hanya memeriksa usulan KNPI. Sedangkan untuk verifikasi itu ada di Bagian Kesra. “Kalau ada pengurangan atau perbaikan dari usulan dana hibah DPD KNPI, maka bisa dikembalikan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga kemudian dikembalikan kepada KNPI untuk dilakukan perbaikan,” ungkapnya.

Pengurangan dana hibah sebut Syaifuddin, tergantung pembahasan di dewan. “Kalau kemudian dana hibah untuk DPD KNPI Banggai hanya akan diberkan Rp100 juta saja, maka tentunya itu sudah melewati proses pembahasan. Kewenangan dalam rapat tersebut yakni menentukan peruntukan anggaran yang akan dibelanjakan oleh daerah,” jelas dia.

PDPM ANCAM SOMASI

Informasi yang diterima Banggai Raya menyebutkan, rupanya dana hibah yang dikelola KNPI Banggai tak mengucur ke Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banggai pada tahun anggaran 2017 dan tahun 2018. Padahal, KNPI Banggai mengelola dana hibah dari Pemda Banggai sebesar Rp600 juta di dua tahun anggaran, yakni pada tahun 2017 dan 2018.

PDPM Banggai mempertanyakan dana hibah tersebut, karena organisasi di bawah bendera Muhammadiyah itu tidak pernah mendapatkan kucuran dana tersebut.

Ketua Umum PDPM Banggai, Baharuddin L. Agi, Kamis,(3/1/2019) mengungkapkan, sampai saat ini organisasi yang ia pimpin tidak pernah disentuh oleh anggaran dana hibah untuk OKP di bawah naungan DPD KNPI Banggai.

Beda halnya dengan masa kepengurusan sebelumnya. OKP yang ia pimpin selalu dilibatkan atau mendapatkan dana pemberdayaan OKP dari DPD KNPI. “Makanya sampai saat ini saya masih bingung, karena nanti masa kepengurusan periode ini saja Pemuda Muhammadiyah tidak diberikan bantuan setetes pun,’’ keluh Baharuddin.

Entah berapa jumlah OKP yang tidak mendapatkan dana hibah periode 2017- 2018. Yang jelas, PDPM Banggai tidak pernah mendapatkan apa-apa dari KNPI Banggai.

PDPM kata dia, salah satu OKP yang tidak menerima dana hibah di masa kepemimpinan Irfan Bungadjim sebagai Ketua DPD KNPI Banggai. “Kalau di masa kepemimpinan ibu Batia Sisilia Hajar pasti sudah disediakan pos anggaran untuk OKP,” kata Baharuddin.

Ia mengaku, sempat menanyakan perihal dana hibah KNPI Banggai ke Ketua Dewan Banggai, Samsulbahri Mang. Informasi yang disampaikan Bali Mang bahwa dana hibah itu sudah dicairkan. “Saya sempat tanya sebelum berangkat muktamar (baca: Muktamar Pemuda Muhammadiyah) di Yogyakarta,” tutur dia.

Atas informasi itulah, Baharuddin akan melakukan upaya hukum terkait proses penggunaan dana hibah KNPI Banggai. “Untuk langkah awal Pemuda Muhammadiyah akan melakukan somasi ke DPD KNPI Banggai melalui surat somasi yang ditandatangani Ketua Bidang Hukum dan HAM Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Banggai. Somasi itu akan dilakukan Minggu ini, kalau kemudian juga DPD KNPI Banggai tidak punya niat untuk transparan dalam mengelola dana hibah tersebut, maka Pemuda Muhammadiyah akan membuka laporan di kepolisian,” tandasnya. FRB/SAH

Seleksi Harus Lahirkan Kepala OPD Berkualitas!

Dr. Farid Haluti
Dr. Farid Haluti
BANGGAI RAYA- Pemda Banggai akan melakukan seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP). Kepastian seleksi terbuka berdasarkan pengumuman Panitia Seleksi Nomor: 01/PANSEL-BGI/XI/2018 Tentang Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Eselon II. B di Lingkungan Pemda Banggai.

Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Eselon II.b yang akan diisi melalui mekanisme seleksi terbuka yakni, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai.

Rencana seleksi terbuka itu direspon kalangan akademisi. Adalah Dr. Farid Haluti.

Rektor Unismuh Luwuk ini berharap, seleksi tebuka nantinya mampu melahirkan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkualitas. “Kami harap, seleksi ini benar-benar dilakukan secara transparan dan mampu melahirkan kepala OPD yang berkualitas. Artinya, dia mampu menguasai bidang itu. Sehingga apa yang menjadi program Bupati dan Wakil Bupati bisa terealisasi dengan baik,” ujar Dr. Farid Haluti kepada Banggai Raya, Jumat (4/1/2019) di ruang kerjanya.

Selaku akademisi, ia berharap Tim Pansel bisa lebih selektif. “Ketika calon peserta nanti menyampaikan visi misinya, itu akan terukur dimana dia menguasai bidang itu. Dan tim pansel harus menyeleksi dengan baik,” katanya.

Menurutnya, agar semua program bisa berjalan dengan baik tentunya OPD harus dipimpin oleh pejabat yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. “Kita lihat sekarang, serapan anggaran tidak tercapai. Itu bukti bahwa ketidak mampuan para pimpinan OPD. Sehingga kami harap, dengan seleksi ini bisa melahirkan Kepala OPD yang berkualitas, yang menguasai bidangnya,” tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga berharap kepada para calon pejabat eselon II yang akan mengikuti seleksi terbuka, agar kiranya mengevaluasi diri. “Misalnya, saya ingin menjadi Kadis Pendidikan, apakah saya punya besik di pendidikan? Jadi para pejabat itu harus tahu diri, dan bisa mengevaluasi diri,” cetusnya.

Apalagi kata dia, Tim Pansel mengeluarkan persyaratan yang salah satunya adalah para calon memiliki pengalaman jabatan dalam bidang tugas terkait dengan jabatan yang akan diduduki secara kumulatif, paling kurang lima tahun. “Syarat ini jelas. Jadi para pejabat yang akan melamar jangan memaksakan diri jika tidak menguasai. Agar ketika dilantik, bisa bekerja maksimal. Kami harap, Tim Pansel bisa bekerja profresional,” harapnya.

Perlu diketahui, dari tujuh jabatan yang dilelang, Dinas Pendidikan yang saat ini dipimpin Tasrik Djibran juga ikut dilelang. “Terkait Dinas Pendidikan yang juga ikut dilelang, mungkin dinilai kerja-kerja Tasrik selama ini tidak maksimal,” cetusnya. JAD

Doi makan minum

Om susupo dengar-dengar dari pembahasan APBD yang blum kalar-kalaar, ini torang pe wakil rakyat so bapangkas-pangkas barapa anggaran, rupa buat organisasi pemuda. Yah, om susupo cuma bapikir, depe nama saja dewan, dorang kan memang ada hak buat atur anggaran yang dibilang-bilang hak budget.

Sebagai rakyat biasa yang te ada hak-hak apa-apa buat ba atur anggaran, om susupo hanya bapikir, kalu so tapangkas anggaran, kan gampang depe urusan, te usah talalo banyak babikin kegiatan. Depe doi sadikit, yah depe kegiatan tantu sadikit, atau kalu parlu te usah bikin apa-apa.

Cuma om susupo juga mo baku kase ingat sama ini torang pe wakil rakyat, yah kalu bapangkas program, mustinya yang duluan dipotong-potong itu balanja makan minum yang selama ini pe banak skali, termasuk makan minum di dewan. Noh bayangkan, hari-hari ada tasadia depe dos kukis, kandati te ada kegiatan, kon kandati ini anggota dewan te maso-maso kantor. Bagitu juga doi makan minum di pamarentah yang juga banyak, ini yang barangkali bisa dikase-kase kurang.

Doi rakyat laen yang bisa dihemat, itu yang biasa tapake buat bajalan dinas, mo bajalan dinasnya pamarentah atau bajalan dinasnya anggota dewan. Karna biasa, ada yang bajalan dinas sampe barombongan, padahal yang laen te ditau apa depe fungsi. Macam kunjungan kerjanya wakil rakyat ka kota-kota laen, banyak yang te tau apa depe guna buat daerah. Baru yang paling penting, kalu babajalan dinas, yah te usahmo talalo banyak depe personil, so rupa mo pigi bahadang musuh di perbatasan negara. Kalu memang yang bisa bacarita cuma dua tiga orang, kanapa mustinya pigi banyak orang, sampe yang te tau bacarita di rapat-rapat so baku-baku ikot. Baru abis bajalan dinas, mustinya ada depe laporan, apa-apa yang diurus, kon apa-apa depe hasil, baru apa depe guna buat daerah itu bajalan dinas. Ini kalu butul-butul mo bahemat.

Jang sampe, orang jadi curiga, bapotong-potong anggaran cuma karna sakit hati atau ada takait deng urusan persaingan politik di pemilu. Karna skarang ini, samua memang jadi politis, hele babili sendo deng porok buat di dapur, so musti hati-hati, karna bisa jadi masalah kalu depe warna te cocok deng urusan warna politik...**

DATA GURU HONORER TIDAK VALID

DATA GURU HONORER TIDAK VALID
SEJUMLAH guru honorer di depan ruang kerja Kepala Dinas Pendidikan Banggai menanyakan nasib mereka yang tidak terakomodir sebagai penerima honor daerah. FOTO: RUM LENGKAS
BANGGAI RAYA- Terpaan isu miring menghampiri Dinas Pendidikan Banggai. Beragam isu miring itu menguap sekaitan dengan penerimaan guru non PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang mendapatkan insentif dari Pemda Banggai. Sementara ada banyak guru non PNS yang ikut pula mencerdaskan anak bangsa, tapi tak kebagian honor daerah.

Terhadap beragam tudingan miring itu, Kepala Dinas Pendidikan Banggai, Tasrik Djibran angkat bicara. Di awal pembicaraan di ujung telepon, Tasrik Djibran menegaskan bahwa guru honorer tersebut saat diterima untuk mengabdi di satuan pendidikan dengan alasan hanya mencari pengalaman.

Kemudian kepala sekolahlah yang mengajukan guru honorer tersebut sebagai penerima honor dari pemerintah daerah. “Jadi bukan kami yang mengajukan, tapi kepala sekolah. Kami hanya melakukan verifikasi,” tekan Tasrik, Kamis (3/1/2019).

Atas masalah itu, Tasrik mengaku, mereka saat ini tengah mengkaji kembali daftar guru honorer tersebut. Kenapa mesti didata kembali? Sebab, data-data yang diberikan para guru honorer tidak semuanya valid. Ada juga yang belum valid. “Makanya, kami membutuhkan waktu untuk kroscek kembali data-data tersebut, kalau sudah valid baru kami akan sampaikan. Jadi mereka honorer itu diangkat atas persetujuan kepala sekolah,” jelasnya.

Tasrik menguraikan, para honorer datang ke sekolah itu dengan alasan hanya untuk mengabdi dan mencari pengalaman. Nah, kalau diberikan honorer oleh Pemda sebuah kesyukuran. Namun, ketika tidak diberikan honor itu bukan hak dan kewajiban dinas. “Itu semua berdasarkan penilaian dan kajian serta atas rasa kemanusian oleh dinas pendidikan sesuai dengan arahan dan petunjuk Bupati Banggai,” katanya.

Atas kebijakan pemerintah daerah, diberikanlah honor terhadap guru non PNS. Sayangnya, kebijakan ini justru berkembang isu bahwa ada guru honorer terdaftar di sekolah A, tapi menerima honor dari sekolah B. “Berkembanglah isu-isu persoalan honda ini, ada yang mengatakan guru dari sekolah A terdaftar di sekolah B, itu tidak benar. Kemudian ada yang mengatakan bahwa SMA juga diterima, begitu juga dengan sarjana yang bukan dari jurusan pendidikan, itu tidak benar. Nanti kami perlihatkan bukti-buktinya. Memang ini perlu diluruskan,” tegasnya.

Ia mengatakan, saat pelaksanaan verifikasi awal yang dilakukan staf disdik, para guru honorer memberikan data yang tidak akurat, sehingga terjadi seperti ini.

“Karena staf kami tidak mengetahui keadaan dari masing-masing sekolah, apa guru itu rajin masuk sekolah atau tidak. Memang ada guru honorer yang dianggap kutu loncat yaitu pindah - pindah sekolah, sehingga saat dilakukan pendataan verifikasi, maka terjadi kesalahan pendataan, karena guru tersebut memberikan data yang tidak benar. Jadi kami sedang melakukan pendataan kembali terhadap data para guru honorer. Sekarang pendataannya sedang berjalan,” aku Tasrik.

Senin (31/12/2018), sejumlah guru honorer di wilayah Kabupaten Banggai yang tidak terdaftar sebagai penerima honor daerah (Honda) mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai untuk menemui Kadis Tasrik Djibran.

Para guru honorer tersebut sejak pagi hari sudah menunggu di depan ruang kerja Kadisdik Banggai hanya untuk meminta kejelasan atas nasib mereka. Tapi, Kadisdik Banggai, Tasrik Djibran yang masih berada di ruang kerjanya, tidak menyempatkan diri untuk menemui para guru honorer yang sudah lama menanti. Malah, para guru honorer tersebut hanya ditemui oleh salah satu staf Disdik Banggai. RUM

149 PELAMAR LULUS CPNS 2018

Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 di instansi Pemerintah Kabupaten Banggai telah berakhir. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) telah menetapkan nama-nama pelamar yang lulus menjadi abdi negara di intansi Pemerintah Kabupaten Banggai. Dari 1.937 pelamar, sebanyak 149 peserta dinyatakan lulus CPNS setelah melalui tahapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).





DOWNLOAD


Waduh, Terdaftar Belum Tentu Terima Honor

Tasrik Djibran
Tasrik Djibran
BANGGAI RAYA- Anda guru non PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang telah terdaftar sebagai penerima honor daerah atau kerap disingkat honda jangan senang dulu. Rupanya, meskipun sudah terdaftar belum tentu menjadi penerima honda tersebut. Bagaimana bisa? Berikut penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Banggai, Tasrik Djibran.

Tasrik Djibran kepada Banggai Raya via telepon genggam, Kamis (3/1/2019) menjelaskan bahwa masih ada nama guru honorer yang lulus dan tidak lulus tertera di data administrasi Disdik Banggai.

Jadi kata dia, guru honor yang datang mendaftar diakomodir terlebih dahulu. Selanjutnya akan diverifikasi kembali, apakah memenuhi syarat atau tidak. “Data yang ada di Bank Sulteng itu, belum valid untuk secara keseluruhan. Sebab, masih ada nama-nama guru honorer yang lulus dan tidak lulus tertera di data administrasi. Jadi penerima honda yang datang mendaftar diakomodir dulu, baru selanjutnya akan diverifikasi kembali, apa sudah memenuhi syarat atau belum, itu finalnya. Nah itu yang belum ada,” urai Tasrik.

Sebagian guru honorer yang sudah terakomodir di dalam daftar itu sudah menganggap lulus. Padahal belum tentu.

Sekaitan dengan beramai-ramai para honorer itu membuka rekening di Bank Sulteng, karena akan menerima honor daerah, Tasrik menegaskan tidak pernah memerintahkannya. “Tidak demikian, hanya yang kami perintahkan membuka rekening adalah penerima beasiswa. Ini hanya karena miss komunikasi antara dinas dengan bank. Yang betul itu, pembukaan rekening bagi penerima beasiswa. Semua itu karena salah persepsi. Nanti secara kolektif rekeningnya akan dibukakan oleh dinas, supaya tidak terjadi kegalauan bagi guru honorer,” kata Tasrik.

“Tidak ada yang suruh buka rekening, sebab kita masih melakukan verifikasi. Itu isu-isu yang berkembang bahwa dinas sudah menyuruh buka rekening, saya sendiri saja belum mengintruksikan buka rekening, kenapa sudah ada yang buka rekening. Tidak betul itu, bahwa sudah disuruh membuka rekening,” tegas Tasrik Djibran.

Menurut dia, bahwa yang membuka rekening di Bank Sulteng itu adalah para penerima beasiswa, bukan para penerima honda.

Dia menjelaskan, bahwa para guru honorer tersebut datang ke Bank Sulteng Cabang Luwuk untuk pengecekan data.

Informasi berbeda diungkap Kepala Bagian Humas Bank Sulteng Cabang Luwuk, Ari. Ia menjelaskan bahwa Pemda Banggai telah menyurati Bank Sulteng Cabang Luwuk perihal pembukaan rekening bagi para guru honorer sebagai penerima honda.

“Sudah lama surat dari Pemda Banggai ke kami mengenai pembukaan rekening bagi penerima honda. Sudah ada yang membuka rekening mulai Kamis (27/12/2018) minggu lalu. Belum lama, sebagian guru honorer ada yang telah membuka rekeningnya. Tapi, tidak berselang lama dinas menarik kembali. Jadi untuk sementara pembukaan rekeningnya ditunda,” kata Ari di kantor Bank Sulteng Luwuk.

Masing-masing guru honorer penerima honda diwajibkan untuk membuka rekening. Dana Pemda Banggai akan disalurkan ke rekening masing-masing guru honorer tersebut.

Ari meminta Banggai Raya untuk menemui customer service Bank Sulteng. Sebab, CS lah yang paham prosedur membuka rekening.

Dari keterangan CS Bank Sulteng bahwa saat ini pembukaan rekening bagi honda masih ditunda hingga membuka surat Dinas Pendidikan.

“Tapi sebelumnya, sempat kami buka. Sudah ada berapa orang yang telah membuka rekening. Namun, nama mereka sudah ditarik kembali oleh dinas, nanti menunggu himbuan dari dinas. Untuk sementara ini pembukaan rekening dipending dulu. Nanti, kalau sudah ada pengucuran dananya, nama-namanya akan dibuka secara kolektif oleh dinas,” kata CS Bank Sulteng.

“Dan Bukunya langsung kita berikan ke dinas. Nanti bapak berurusan ke dinas, sebab pembukaan rekening secara kolektif dari dinas. Dipendingnya pembukaan rekening itu, baru satu hari diberikan daftarnya, langsung ditarik kembali. Kami sempat melayani dalam satu hari untuk pembukaan rekeningnya. Itu juga pembukaan rekening, karena mereka (guru honorer) yang datang. Karena mereka sudah datang, jadi dinas bilang buka akan saja rekeningnya mereka, tapi bukunya jangan diberikan. Jadi sama saja, buka rekening tapi buku belum diberikan. Bukunya kami tahan, nanti dinas yang bagikan. Persoalan itu, kami yang akan berurusan dengan dinas,” cetus CS Bank Sulteng berparas cantik ini.

DISDIK HARUS TRANSPARAN

Pengangkatan guru non PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang dijatahi semacam gaji per bulan terus menuai keluhan. Seperti guru honor yang telah mendapatkan rekomendasi kepala sekolah, justru tidak menerima honor daerah. Sebaliknya, mereka yang tidak mengantongi rekomendasi tiba-tiba terdaftar sebagai penerima.

Tidak hanya itu, perekrutan penerima honorer daerah juga dinilai tidak transparan. Pasalnya, Dinas Pendidikan Banggai tidak mengumumkan secara terbuka daftar penerima honorer daerah.

Banyaknya keluhan dan diduga tidak transparannya penerimaan honor daerah, menuai kritikan dari sejumlah kalangan. Kritikan itu seperti disampaikan oleh salah seorang akademisi di Kota Luwuk, Sutrisno K Djawa.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor II Unismuh Luwuk itu menyayangkan terkait polemik yang terjadi di Dinas Pendidikan. “Dinas Pendidikan harus transparan. Kalau tidak transparan, tentunya menimbulkan tanda tanya. Berarti ada permainan di dinas atau ada kepentingan,” ujar Sutrisno K Djawa kepada Banggai Raya, Kamis (3/1/2019).

Kemudian ia juga menanyakan, bagaimana bisa guru honor yang direkomendasikan tapi namanya tidak ada, justru guru dari sekolah lain yang dimasukan. “Ini juga sangat aneh, harusnya Dinas Pendidikan itu hanya mengcover, karena yang tahu persoalan itu kepala sekolah,” cetusnya.

Polemik guru honor daerah kata dia, merupakan bukti bahwa Tasrik Djibran gagal dalam memimpin Dinas Pendidikan. “Harus transparan, kalau seperti ini ditutupi, tentu ada niatan untuk memasukan orang-orang dekat mereka. Kami selaku akademisi sangat menyayangkan, dan ini salah satu indikator kegagalan,” kata Sutrisno.

Ia berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai bisa lebih bijak dan transparan dalam perekrutan guru honor daerah. Jangan sampai kata dia, ada permainan atau mementingkan orang-orang terdekat maupun orang yang berduit.

“Kami harap selaku akademisi, Disdik bisa lebih transparan. Instansi itu orientasinya pelayanan publik. Sehingga transparasi itu sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. RUM/JAD

Polisi Sita Kendaraan Modifikasi Tangki dan Jerigen

Puluhan jerigen dan mobil yang disita oleh Polres Banggai. FOTO: HUMAS POLRES BANGGAI
Mobil yang disita oleh Polres Banggai. FOTO: HUMAS POLRES BANGGAI 

BANGGAI RAYA- Personil Unit Sabhara Polres Banggai mengamankan satu unit kendaraan roda empat jenis L 300 bernomor Polisi L 8148 DU serta menyita puluhan jerigen yang mengikuti antrean di sejumlah SPBU dalam Kota Luwuk, Kamis (3/1/2019) sekitar pukul 10.30 Wita.

Kapolres Banggai AKBP Moch Sholeh mengatakan, kendaraan dan jerigen yang disita oleh personil Sat Unit Sabhara ketika sedang melakukan patroli dalam kota yang dipimpin oleh Kasat Sabhara.

Kemudian petugas memantau di sejumlah SPBU yang dipadati kendaraan sedang mengikuti antrean. Petugas kemudian mengecek dan menemukan banyaknya jerigen yang ikut antrean.

Sehingga untuk menghindari antrean panjang, petugas mengamankan sebanyak 56 jerigen kosong. Aparat memeriksa tanki kendaraan roda empat, hasilnya ditemukan satu unit mobil yang telah dimodifikasi tankinya.

"Sasaran patroli di SPBU yang melakukan pengisian jergen dan kendaraan menggunakan modifikasi tanki, tujuannya untuk mengantisipasi antrean yg menumpuk. Barang bukti telah diamankan di mako dan diserahkan ke Unit Reskrim," tandas Kapolres Moch Sholeh. MAD

2 Nama Cawagub Longki Ditetapkan

BANGGAI RAYA - Tim Advance yang dibentuk oleh Koalisi Partai Politik Pengusung Longki’S telah menetapkan dua nama calon wakil Gubernur Sulteng pengganti almarhum Sudarto.

Dua nama cawagub tersebut, yakni Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sulteng, Andi Mansur Pasande dan Sekretaris DPW PAN Sulteng, Rusli Dg Palabbi.

Informasi yang berhasil dihimpun Banggai Raya, Andi Mansur Pasande pada hari Rabu (2/1/2019) di Palu, membenarkan hal itu. Menurutnya, penetapan dua nama cawagub tersebut berdasarkan hasil rapat empat partai pengusung koalisi Longki-Sudarto yakni Partai Gerindra, PAN, PKB dan PBB, Senin (31/12/2018) lalu.

Rapat tim advance dipimpin oleh Ketua tim Dr Alimuddin Paada perwakilan Partai Gerindra Sulteng dan diikuti oleh Sekretaris DPW PAN Sulteng Rusli Dg Palabbi, Ketua DPW PKB Sulteng Amin Thahir serta Ketua PBB Sulteng Andi Mansur Pasande.

“Ini sudah final, dua nama yang ditetapkan nantinya akan diserahkan Gubernur kepada DPRD Sulteng untuk diputuskan pada sidang paripurna DPRD,” ujar Andi Mansur Pasande.

Nantinya, kata Andi Mansur, seluruh partai pengusung akan menyerahkan dua nama hasil rekomendasi tersebut kepada DPP Partai masing-masing untuk ditetapkan.

“Kalau PBB sudah menyurat kepada DPP untuk menetapkan dua nama ini,” katanya.

“Intinya, bagaimana menyelesaikan tugas ini, karena masyarakat Sulawesi Tengah sudah berharap posisi Wagub segera diisi. Karena kondisi saat ini sangat mendesak, apalagi pascabencana di Pasigala, kerja-kerja pemerintahan akan sangat berat jika dilakukan oleh gubernur sendiri,” tambahnya.

Menurut Andi Mansur, dengan adanya keputusan bulat oleh tim advance untuk mengusung dirinya dan Rusli Dg Palabbi, maka sejumlah nama yang dulunya sempat diajukan seperti Anwar Hafid, Faizal Mang, Hidayat Lamakarate, Ansyari Arsyad serta Abubakar Novan Saleh gugur dengan sendirinya, karena tidak ada kesepakatan bulat dari partai pengusung.

“Mudah-mudahan proses ini secepatnya bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Rusli Dg Palabbi yang sempat mengatakan bahwa PAN sudah alergi membahas persoalan Cawagub, saat dihubungi masih malu-malu memberikan komentar karena masih konsentrasi mengurus rekomendasi Cawagub kepada DPP PAN.

Meski begitu, Rusli Dg Palabbi mengatakan bersedia dan siap mengambil resiko untuk mundur sebagai anggota DPRD Sulteng.

Sementara, Ketua DPW PAN Sulteng, Oskar R. Paudi yang dikonfirmasi Banggai Raya, Kamis (3/1/2019), tidak banyak memberikan komentar. "Iya, itu keputusan team advance yang dibentuk gubernur," begitu tulis Oskar Paudi, dalam pesan singkat aplikasi WhatsApp. Menurutnya, hal itu belum final, karena masih harus menunggu keputusan DPP PAN. FRB

banggai

banggai laut

ekonomi

edukasi

Travel