Baju berwana merah milik Indra basah. Keringat akibat terpaan terik matahari membasahi sekujur tubuhnya. Ia tak peduli, sesekali ia menyeka keringat yang mengucur di dahinya, agar tak menyapu matanya. Indra tak sendiri, di sekelingnya di pinggiran badan jalan areal Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bubung, cukup banyak warga berjubel. Tekadnya satu, ingin melihat langsung Presiden Joko Widodo.
LAPORAN: TIM BANGGAI RAYA
Terik mentari Ahad, siang kemarin cukup menyengat. Udara panas ditambah dengan derung kendaraan dan asap dari knalpot maupun debu beterbangan menyatu. Debu bercampur keringat menempel di pakaian. Meskipun begitu, warga yang memadati pinggiran jalan areal Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bubung tak sedikit pun mengakhiri penantian mereka yang hendak melihat langsung Presiden ke 7 Indonesia itu. Ya, melihat dari dekat, sembari menunggu sapaan khasnya terhadap warga.
Setiap kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke seluruh penjuru pelosok negeri ini tak pernah lekang dari penantian warga. Presiden yang satu ini dikenal dekat dengan rakyat. Tak segan-segan ia menyapa, menyalami langsung jemari warga.
Kebiasaannya itulah yang menumbuhkan kecintaan warga. Tak terkecuali warga di daerah ini.
Inilah alasan warga bersemangat datang dari jauh, berjam-jam menunggu. Hanya untuk melihat maupun menantikan sapaan khasnya.
Banggai Raya mencatat, terdapat beberapa titik penantian warga. Seperti; jalan arena Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bubung, terus di kawasan wisata laut KM 5 serta jalan komplek Masjid Agung Annur.
Joko Widodo, Presiden yang mulai dikenal ketika menjabat Wali Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah bukanlah sosok baru. Presiden yang sudah memasuki tahun akhir masa jabatannya itu dikenal melalui pemberitaan media televisi dengan kebiasaannya blusukan.
Kehadiran pria berusia yang pernah memimpin DKI Jakarta itu bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu dalam rangka peresmian Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bubung bersama bandar udara lainnya. Agendanya hanya itu, meresmikan Bandara SAA Amir. Tidak ada agenda lain.
Warga mengaku, telah mengetahui melalui pemberitaan media cetak terbitan Luwuk bahwa agenda Presiden Joko Widodo hanya meresmikan bandara. Walaupun sudah mengetahui hanya menghadiri agenda tersebut, tapi warga masih tetap menaruh harap bahwa Presiden Jokowi akan menyalami dan menyapa warga secara langsung.
“Kitorang ini so tahu, kalau presiden cuma mo datang baresmikan bandara. Cuma siapa tahu dia mo turun kamari, kan torang bisa basalaman,” tutur Indra, warga Luwuk ketika menanti di pinggiran jalan arena bandara.
Agenda Presiden teratur dan terencana. Namun, biasanya Presiden Joko Widodo senantiasa menyempatkan diri berbaur dengan masyarakat. Presiden tak membatasi warga untuk sekadar bersalaman dengannya.
“Makanya torang batunggu ini, siapa tahu presiden tetap turun (dari arena bandara),” kata warga lainnya.
Indra dan mengaku, telah berada di jalan arena bandara sejak pukul 13.00 Wita. Bukan hanya Indra, warga lainnya pun demikian.
Sumiati misalnya. Warga Biak, Kecamatan Luwuk Utara ini mengaku, tak sendiri. Dirinya bersama anggota keluarga malah menyewa mobil angkutan kota untuk mengangkut pulang-pergi dari Biak ke Bandara Bubung. “Saya ini satu keluarga naek oto. Mo baliat presiden,” kata Sumiati.
Mereka bersemangat, karena Presiden Joko Widodo dalam setiap kunjungan kerjanya selalu bersedia berdialog, bersalaman bahkan rela diajak berswafoto. Kebiasaannya inilah yang ditunggu masyarakat. Jarang bisa bersalaman dengan orang nomor satu di negeri ini.
Ada pula warga yang rela berjalan kaki. Ido namanya. Warga Jalan Rajawali, Kelurahan Luwuk ini berjalan kaki dari kediamannya menuju Jalan MT Haryono, tepatnya di depan Masjid Agung Annur Luwuk.
Ido membawa dua buah hatinya. Ido berharap, Presiden Joko Widodo akan melewati jalur tersebut.
Dia mendapatkan informasi dari tetangga dan teman-temannya bahwa rombongan Presiden Joko Widodo itu akan melewati jalan tersebut.
Demikian halnya dengan warga lainnya. Kedatangan Presiden untuk kali kedua ini tak ingin mereka sia-siakan.
Bahkan, hingga menjelang Sholat Magrib, mereka masih berharap Presiden Jokowi akan tetap menyusuri jalanan itu sambil menyapa warga seperti biasa kebiasaan Presiden.
Warga bubar setelah Sholat Magrib, setelah melihat aparat yang berjaga mulai meninggalkan lokasi. ***