BANGGAI RAYA- Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk sampai saat ini telah berdiri 19 tahun. Selama 19 tahun, tentunya sudah banyak kontribusi yang dilakukan Unismuh Luwuk untuk daerah ini dan sekitarnya.
Sejak pertama berdiri hingga tahun 2017 lalu, kampus hijau yang saat ini dipimpin oleh DR. Farid Haluti itu telah melahirkan 5.318 alumni dengan gelar strata satu (S1). Belum lagi, Kamis (20/12/2018) hari ini, Unismuh Luwuk akan mewisuda 750 sarjana baru.
Kepemimpinan DR. Farid Haluti, kampus hijau mengalami kemajuan yang begitu pesat. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat. Unismuh Luwuk menjadi salah satu perguruan tinggi yang layak untuk melanjutkan pendidikan.
Tahun 2018 ini, Unismuh Luwuk mampu menerima 1.200 mahasiswa baru (maba). Jumlah itu tentunya capaian yang luar biasa.
Kesuksesan merekrut mahasiswa baru menembus angka seribuan itu, rupanya tak membuat Farid Haluti, alumnus Magister Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta itu puas begitu saja. Tidak henti-hentinya, ia selaku rektor terus memacu kerja untuk kemajuan kampus tersebut.
Memasuki akhir tahun 2018 ini, Unismuh Luwuk ketambahan satu orang doktor yaitu Mukhtar Lutfie, salah seorang dosen di Fakultas Teknik (Fatek). Muktar Lutfie baru saja selesai mengikuti sidang Promosi Doktor di Universitas Hasanuddin pada tanggal 13 Desember 2018.
Dengan bertambahnya tenaga pengajar bergelar doktor itu, maka kampus hijau itu kini memiliki lima dosen bergelar doktor. “Kelima dosen doktor itu terdiri dari satu dosen di Fakultas Agama Islam (Farid Haluti), dua dosen di Fakultas Ekonomi yakni Moh. Gifari Sono dan Nurhidayah Layoo. Kemudian, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pak Mashuri dan terakhir Pak Lutfie yang baru saja selesai kemarin,” ujar Farid Haluti kepada Banggai Raya, Rabu (19/12/2018) di ruang kerjanya.
Ketambahan satu orang doktor, tentunya suatu kebanggaan bagi kampus hijau tersebut. Dan ini salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas para dosen di Unismuh Luwuk. “Dan tahun depan, ada lima dosen lagi yang akan selesai. Jadi tahun 2019, Unismuh Luwuk akan memiliki 10 dosen bergelar doktor,” katanya.
Lima dosen lagi yang akan selesai di tahun 2019 mendatang adalah Syamsu Adi dosen di Fakultas Perikanan dan Jufri Diko dosen di FISIP. “Ada juga Ibu Ana dan dua dosen lainnya. Jadi tahun depan, kita akan ketambahan lima doktor lagi,” tuturnya.
Selain memiliki lima dosen bergelar doktor, Rektor DR. Farid Haluti juga mampu membawa sejumlah program studi di kampus hijau itu meraih akreditasi B. Dari 15 program studi yang ada, tujuh prodi telah terakreditasi B. Dan tentunya itu suatu capaian yang luar biasa dan patut diacungi jempol atau apresiasi.
Tujuh prodi yang terakreditasi B itu adalah Prodi Ilmu Pemerintahan, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Budidaya Perairan, Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Agrobisnis, Prodi Manajemen, dan Prodi Ilmu Hukum. “Jadi semuanya ada tujuh prodi yang terakreditasi B. Dan setelah wisuda ini, kita akan dorong lagi prodi lain, mungkin Akuntansi untuk bisa terakreditasi B,” jelasnya.
Dengan memiliki banyak dosen yang bergelar doktor dan 50 persen lebih prodi terakreditasi B, tentunya akan memudahkan Unismuh Luwuk untuk menaikan akreditasi institusi atau kampus menjadi B. “Sebenarnya ini bukan syarat, tapi paling tidak untuk memudahkan kita agar bisa meraih akreditasi B untuk institusi,” pungkasnya. JAD