BUPATI Herwin Yatim menjadi salah satu narasumber di acara Konferensi Nasional SDGs 2018 yang dilaksanakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (17/12/2018). FOTO: ISTIMEWA
BANGGAI RAYA- Merupakan sebuah kehormatan bagi Bupati Herwin Yatim diundang menjadi narasumber di acara Konferensi Nasional SDGs 2018 (SDGs Annual Conference 2018). Kegiatan yang berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta (17/12/2018) dalam rangka mempercepat akselerasi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) oleh seluruh pemangku kepentingan tingkat nasional dan daerah.
Kegiatan yang digagas Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dibuka langsung Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Bupati Herwin Yatim diundang menjadi narasumber untuk memaparkan Inovasi dan Praktik Baik Penanggulangan Stunting di Kabupaten Banggai.
Di hadapan peserta terdiri dari kepala daerah se Indonesia, politisi PDI Perjuangan ini menceritakan awal mulanya program penanggulangan stunting.
Tahun 2015, angka kematian ibu di Kabupaten Banggai cukup tinggi dan tingginya stunting (balita pendek). Kedua masalah tersebut sangat erat kaitannya dengan gizi pada ibu hamil.
Untuk mengatasinya, dilakukan inovasi sebagai terobosan dengan fokus pada perbaikan gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Karenanya pelayanan wanita prakonsepsi atau wanita pra hami menjadi sagat penting. “Sehingganya tahun 2015 lalu dimulai inovasi 1000 HPK yang fokus pada pelayanan wanita prakonsepsi,” kata Herwin.
Program 1000 HPK merupakan terobosan yang sangat baik di bidang kesehatan. Program ini akhirnya mendapat respon yang sangat baik dari Kementrian Kesehatan tak terkecuali WHO.
Ia menerangkan, agar program tersebut berjalan dengan baik, dilakukan kerjasama dengan sejumlah universitas, salah satunya Universitas Hasanuddin Makkasar, Global Nutrition & Empowerment dan Vitamin Angels dalam pemberian gizi dan vitamin.
“Akhirnya tahun 2018 dimasukkan program pencegahan stunting dalam RPJMD. Upaya ini dilakukan agar kerja sama lintas ektor berjalan sesuai harapan. Alhamdulilah Kabupaten Banggai menjadi salah satu daerah yang jadi percontohan penanganan stunting di Indonesia,” kata Bupati Herwin.
Ia menambahkan, Kabupaten Bagagai 2018-2023 menargetkan angka penurunan stunting, sehingga menjadi percontohan bagi daerah di Indonesia.
“Dua ribu delapan belas angka stunting kita 35 persen. Kami menargetkan angka tersebut setiap tahun turun hingga mencapai 10 persen di tahun 2023. Artinya, Kabupaten Banggai program pencegahan stunting Insya Allah mejadi contoh di tingkat nasional bahkan dunia,” terangnya. NAL