BANGGAI RAYA- Tiga kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) menjadi sorotan pemerintah daerah terkait dengan maraknya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang. Hal itu terungkap dalam kegiatan seminar Darurat Narkoba di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Tinangkung yang dilaksanakan akhir bulan kemarin.
Plt Bupati Bangkep, Rais Adam dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangkep, Harly bahwa berdasarkan temuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan BNN Bangkep bahwa lumbung penyalahgunaan narkoba di tingkat pelajar dan generasi muda terdapat di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Tinangkung Utara dan Kecamatan Buko.
Menyikapi persoalan tersebut, Plt Bupati Rais Adam meminta seluruh elemen masyarakat di Bangkep untuk terlibat dalam memerangi peredaran Narkotika dan obat-obatan terlarang.
“Beliau sangat mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya kegiatan seminar darurat narkoba oleh LSM WANDIRA. Upaya pemberantasan narkoba sudah sering dilakukan, mulai dari orang dewasa sampai pada anak-anak, walaupun hal tersebut telah dilakukan, tetapi masih banyak juga yang terjerumus narkoba. Olehnya melalui kegiatan seminar akan meminimalisir terjadinya penyalahgunaan Narkoba,” kata Harly.
Seminar ini adalah membangun pemahaman generasi muda untuk bersih dari penyalahgunaan Narkoba. Untuk terwujudnya hal tersebut membutuhkan peran seluruh elemen masyarakat, tidak terkecuali pemerintah daerah dan generasi muda sebagai ujung tombak pembangunan.
“Pemuda mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis, sehingga perlu dikembangkan potensi yang dimilikinya melalui pemberdayaan dan pengembangan yang berakhlak, sehat, tangguh, cerdas, mandiri dan professional. Bukan pemuda yang lemah ilmunya, lemah akhlaknya apalagi lemah imannya,” pesan Bupati Rais Adam.
Sementara itu, KBO Res Narkoba Polres Bangkep Ipda Sony R. Mandias yang menjadi salah satu pemateri seminar mengungkapkan bahwa tiga faktor pendorong dalam penyalahgunaan narkoba. Antara lain, secara individu dimulai dari coba-coba, solidaritas teman, identitas diri, guncangan emosi dan pikiran, pelarian masalah, menambah kepercayaan diri dan membangkitkan keberanian.
Sementara faktor lain adalah lingkungan dimulai dari hubungan antar keluarga yang kurang harmonis, pengaruh teman sebaya, pergeseran nilai dalam masyarakat, pengangguran, lingkungan sosial yang individualistik, mobilitas tinggi dan kurang pendidikan keagamaan.
Faktor terakhir adalah zat psikoaktif di antaranya merubah pikiran, merubah suasana hati, merubah perasaan dan merubah perilaku.
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan, putus sekolah, putus hubungan kerja, hancur masa depan, suka melakukan kekerasan, dapat menyebabkan laka, dapat melakukan kejahatan, menderita bahkan berujung pada kematian.
“Upaya membangun remaja bebas narkoba antara lain peran orang tua untuk keberhasilan anaknya. Melalui keluarga bisa diajarkan nilai-nilai agama, pendidikan, etika dengan cara memberi contoh secara langsung. Sebab narkotika dan minuman keras telah lama dikenal,” tandas Ipda Sony. MAD
Keterangan Foto: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangkep, Harly bersama KBO Res Narkoba, Polres Bankep beserta aktivis LSM Wandira foto bersama usai seminar. FOTO: ISTIMEWA