BANGGAI RAYA-Seluruh elemen di Kabupaten Banggai terutama para wakil rakyat dan pemerintah daerah, didesak untuk serius melawan tindakan kekerasan terhadap perempuan maupun segala bentuk pelecehan dan pengabaian atas hak kaum perempuan.
Desakan itu disampaikan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banggai saat melakukan aksi unjuk rasa memperingati hari anti kekerasan terhadap perempuan yang diperingati oleh seluruh bangsa setiap tanggal 25 November.
Dalam aksi yang digelar IMM di DPRD Banggai, Senin (26/11/2018), sejumlah aktivis perempuan di organisasi otonom Muhammadiyah itu menyampaikan orasi yang isinya mengecam praktik atau tindakan pelecehan terhadap perempuan yang masih terjadi di tanah air termasuk di Kabupaten Banggai dan Sulawesi Tengah.
Wiwit, salah satu aktivis dalam orasinya di pelataran dewan, dengan tegas meminta agar para wakil rakyat, khususnya para politisi perempuan, untuk aktif mengawal berbagai kasus terkait perempuan, serta memberi perlindungan nyata terhadap kaum perempuan.
Sebab kata dia, sejumlah kasus masih saja muncul, termasuk tindakan pedofilia atau kejahatan seksual terhadap anak.
Dalam kehidupan sosial dan politik, para aktivis juga meminta agar semua elemen memberi kesempatan yang sama terhadap perempuan, termasuk dalam urusan politik. “Jangan ada lagi tindakan kekerasan terhadap perempuan, dan perempuan harus mendapatkan kesempatan dan hak yang sama dengan kaum pria, termasuk di dunia politik. Jangan ada lagi tindakan pelecehan dan diskriminasi pada perempuan,” tegasnya.
Aktivis lainnya juga mendesak agar lembaga-lembaga hukum, lebih cepat memproses kasus-kasus kriminal dengan korbannya adalah perempuan, serta memberi hukuman yang berat pada pelakunya. Sebab kaum perempuan kata aktivis IMM, harus mendapatkan peran maksimal agar bersama-sama membangun bangsa dan daerah.
Sayang, kedatangan para aktivis IMM yang Senin kemarin didominasi kader wanitanya atau imawati, hanya diterima oleh satu anggota dewan yakni Nasir Himran. Keinginan para aktivis IMM untuk bertemu dengan anggota dewan perempuan, tak membuahkan hasil, sebab tak satupun dari tujuh aleg perempuan yang hadir di kantor dewan.
Menurut Nasir, para aleg perempuan itu tengah melaksanakan aktivitas masing-masing.
Nasir Himran sendiri menegaskan, meskipun ia adalah aleg pria, namun akan tetap bersedia mengawal bila ada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan yang diadukan warga termasuk kader IMM. “Kalau ada kasus seperti itu, silahkan panggil saya dan akan sama-sama kita kawal persoalannya, sebagai upaya perlindungan terhadap perempuan,” tandasnya. DAR
Keterangan Foto: Aktivis IMM melakukan aksi memperingati hari anti kekerasan terhadap perempuan, Senin kemarin di pelataran kantor Dewan Banggai. FOTO ISKANDAR