BANGGAI RAYA- Inovasi RSUD Luwuk “Membuat Si Miskin Tersenyum” menjadi salah satu inovasi yang mengantarkan Bupati Banggai Herwin Yatim menerima penghargaan Innovative Governtmen Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Penghargaan IGA 2018 diterima langsung Bupati Banggai Herwin Yatim yang diserahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat malam (7/12/2018).
Penghargaan IGA merupakan yang pertama kalinya diterima Pemerintah Kabupaten Banggai. Dan itu dimasa pemerintahan Bupati Herwin Yatim dan Wakil Bupati Mustar Labolo.
Penghargaan IGA merupakan penilaian yang dilakukan Kemendagri terhadap pemerintah daerah yang inovatif dalam rangka peningkatan daya saing daerah dan peningkatan pelayanan publik untuk kesejahteraa masyarakat.
Penilaian tersebut dilakukan melalui mekanisme pengukuran indeks inovasi daerah. Pemberian penghargaan tersebut melalui proses seleksi yang melibatkan tim ahli dan tim teknis yang dibentuk Kemendagri.
Salah satu inovasi yang berhasil mengantarkan Kabupaten Banggai meraih penghargaan IGA yakni, inovasi “Membuat Si Miskin Tersenyum”. Sebuah inovasi yang didasari ketulusan meringankan beban masyarakat Kabupaten Banggai dalam memperoleh haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan.
Program inovasi “Membuat Si Miskin Tersenyum” dilauncing pada 14 Maret 2017 oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola. Inovasi yang baru dilakukan pada era kepemimpinan dr. NHD Gunawan Kasim ini tak lepas niat Bupati Banggai Herwin Yatim dan Wakil Bupati Mustar Labolo, yang terus mendorong tercapainya pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat Kabupaten Banggai.
Tidak kurang dari 13.029 masyarakat tertangani dalam inovasi tersebut sepanjang 2017. Dimana 80 persen diantaranya merupakan warga kurang mampu.
Undang-Undang 1945 mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang miskin dan tidak mampu adalah tanggungjawab pemerintah pusat dan daerah. Pada UU 1945 Perubahan, Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan juga menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atau sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
Kehadiran pemerintah melalui perangkat daerah dan aparaturnya, menjadi jembatan bagi si miskin terhadap ketidak berdayaannya untuk mendapatkan layanan gratis dan berkualitas.
Berkaca dari kenyataan yang seringkali ditemukan dan dirasakan baik oleh masyarakat maupun aparatur pemerintahan, maka dicetuskan program “Pelayanan Kesehatan Prima Terintegrasi” oleh Pemerintah Kabupaten Banggai dengan fokus kegiatan di RSUD Luwuk dengan moto Membuat Si Miskin Tersenyum.
Pelayanan kesehatan prima terintegrasi, adalah model pelayanan satu atap yang dikembangkan di RSUD Luwuk, melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan BPJS dalam proses penerbitan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu yang sedang di rawat di rumah sakit Luwuk.
Dikatakan prima karena pasien yang dirawat awalnya tidak memiliki KIS, KTP, KK atau NIK, mendapatkan layanan kesehatan sesegera mungkin, pengurusan administrasi yang simpel dan mudah, mendapatkan pelayanan dan obat secara gratis, setelah sembuh dan pulang rumah membawa pulang KIS, KTP, KK, dan NIK. Tidak hanya itu, karena sifatnya terintegrasi, seluruh proses pengurusan yang melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Dukcapil, BPJS cukup dilakukan di ruang BPJS Center RSUD Luwuk.
Tujuan dari itu semua tidak lain tersedia jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu yang dirawat di RSUD Luwuk dan belum memiliki jaminan kesehatan, terwujudnya program jaminan kesehatan semesta tahun 2019, mewujudkan Misi Bupati Banggai meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing daerah, mewujudkan visi misi RSUD yakni meningkatkan kerjasama pelayanan kesehatan dengan pihak terkait, serta menghilangkan persepsi masyarakat terhadap pengurusan jaminan kesehatan yang berbelit-belit dan memakan waktu relatif lama menjadi pelayanan simpel dan cepat.
Program inovasi Membuat Si Miskin Tersenyum, sebelumnya telah mendapat pengakuan. Direktur RSUD Luwuk, dr NHD Gunawan Kasim menerima penghargaan dan gelar khusus penghormatan dari pusat Rekor Khusus Indonesia. Penghargaan dan gelar khusus penghormatan diberikan pada perhelatan Hospital Award Excellence Care Winner 2017, pada 23 Mei 2017 bertempat di Santika Gubeng Hotel-Surabaya.
Dr. NHD Gunawan mendapat penghargaan atas penilaian dan seleksi evaluasi standar TQM (Total Quality Management) yang dilakukan oleh tim komite. RSUD luwuk yang dipimpin dr. NHD Gunawan dinilai memiliki dedikasi, kapasitas, serta profesionalisme sehingga berhak mendapat gelar penghormatan.
Hal membanggakan dari program ini pertama, Masyarakat (Pasien) kurang mampu yang dirawat di rumah sakit umum daerah luwuk yang belum memiliki jaminan kesehatan, dan/atau belum memiliki KTP dan/atau belum memiliki Kartu Keluarga, bisa mendapat jaminan kesehatan dari BPJS, yang di tanggung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai, secepat-cepatnya 1 hari, selambat-lambatnya 3 hari kerja sejak di usulkan. Kedua, setelah ± 3 bulan berjalan program Si Miskin bisa Tersenyum sudah 318 pasien yang menerima kartu KIS dengan trend cakupan meningkat setiap bulannya (februari : 86 kartu, maret : 107 kartu, april : 125 kartu). Ketiga, Si Miskin dan Petugas bisa tersenyum; Pasien tidak mampu, bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis, setelah sembuh membawa pulang Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan bonus KTP, KK dan NIK jika belum punya. Petugas tidak kuatir lagi terhadap kejelasan pembayaran biaya layanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien. NAL
